Inkubasi Bisnis dan Teknologi Disosialisasikan Balitbang
MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Balitbang Kota Magelang mengundang komunitas pebisnis startup dan inovator kreativitas dan inovasi (Krenova) dalam sosialisasi inkubasi bisnis dan teknologi (IBT). Sosialisasi ini langkah awal menyatukan mereka dan komunitas-komunitas yang ada dengan Pemkot Magelang. Sosialisasi bertema ”Membentuk Inkubator Bisnis dan Teknologi serta Co-Working Space dengan Community Based” ini diikuti setidaknya 100 peserta yang terdiri dari unsur organisasi perangkat daerah (OPD), sekolah, inovator, pebisnis start-up, UMKM dan unsur komunitas di Kota Magelang. Kepala Balitbang Arif Barata Sakti, mengatakan sosialisasi ini merupakan tahapan untuk membentuk suatu ekosistem budaya inovasi di Kota Sejuta Bunga ini. Tema tersebut diangkat dengan harapan lingkungan Balitbang menjadi wadah bersama untuk kerja bersama bagi komunitas maupun inovator. ”Ini tahapan awal untuk menyatukan Pemkot Magelang, inovator dari kalangan masyarakat, pebisnis star-up, komunitas serta industri sehinga mampu membentuk ekosistem inovasi di Kota Magelang yang akan terwadahi dalam Galeri Inovasi,” kata Arif, di sela-sela kegiatan. Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Penerapan Iptek Balitbang Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih, menambahkan sosialisasi inkubasi bisnis dan teknologi merupakan upaya Balitbang untuk menumbuhkembangkan usaha masyarakat. Hal tersebut mencakup inovasi maupun UMKM sehingga menjadi pengusaha serta dalam rangka hilirisasi produk Krenova. ”Kami memacu dengan membuat inkubasi dan memotivasi budaya inovasi masyarakat dengan membentuk inkubator dan co-working space. Sosialisasi ini sebagai langkah awal bagi kami untuk upaya tersebut,” jelas Yetty, yang juga Ketua Penyelenggara acara itu. Hasil akhir dari upaya ini, lanjut Yetty, adalah untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteran masyarakat Kota Magelang. Selain itu, untuk meningkatkan sinergitas ”tripple helix” yakni antara masyarakat, pemerintah, akademisi dan industri sehingga mendukung hilirisasi teknologi hasil riset masyarakat. ”Sasaran kegiatan untuk meningkatkan produkstivitas, nilai tambah, kualitas dan daya saing daerah,” tandas Yetty. Pada kesempatan itu, Balitbang juga secara resmi membuka Galeri Inovasi yang terletak di komplek kantor setempat. Menurutnya, galeri ini merupakan sarana untuk memamerkan hasil/produk inovasi masyarakat dan sebagai wadah komersialisasi hasil inovasi yang telah dikembangkan bersama perguruan tinggi. Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Kepala Balitbang Arif Barata Sakti dan Muhammad Amin, Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi dan Diseminasi Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Muhammad Amin mengapresiasi pembukaan Galeri Inovasi yang dirintis Balitbang meski masih sederhana karena dibangun memanfaatkan garasi kantor. Amin menyebut sejauh ini baru Pemkot Magelang yang sudah membangun galeri inovasi. ”Meski minimalis, tapi dari keterbatasan ini akan muncul kreativitas, kita bisa melihat co-working space, kemudian inkubasi yang akan dikembangkan. Ini merupakan langkah maju. Pengalaman saya di beberapa kota co-working space dikelola swasta,” kata Amin. Menurutnya, Balitbang masih perlu melihat atau belajar ke luar terutama terkait pengelolaan aset, ruangan, dan lainnya. Lalu terkait inkubasi, Balitbang juga harus bisa menjadi jembatan antara inovator dengan pasar/industri. ”Karena proses riset sebuah inovasi harus sampai ke hilir. Agar pelaku usaha bisa melihat peluang atau pangsa pasar ke depan, insting ini yang jarang dimiliki oleh para inovator,” pungkasnya. (wid) INOVASI. Inkubasi bisnis dan teknologi disosialisasikan Balitbang bersamaan dengan pembukaan galeri inovasi, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: