Kadipaten Mulai Optimalkan Potensi Dusun, Berdayakan Influencer dan Medsos Lokal

Kadipaten Mulai Optimalkan Potensi Dusun, Berdayakan Influencer dan Medsos Lokal

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Desa Kadipaten yang selama ini dikenal lewat rakanan atau nyadran tenong tahunan peringatan 1 sura ternyata tengah menyiapkan potensi desa. Dusun di dalamnya sarat dengan sumber daya. Hal itu diungkapkan Kepala Desa Kadipaten, Heri Basuki yang menilai bahwa salah satu prioritas program desa adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Kami menilai perlunya pembangunan di desa lebih di tingkatan. Pasalnya, masih banyak potensi desa di wilayahnya yang perlu dimaksimalkan penuh. Kami akan memaksimalkan potensi yang ada. Banyak sekali sumber daya yang belum dimanfaatkan. Salah satu penggerak ekonomi di desa ke depan adalah dengan melakukan banyak terobosan, terutama revitalisasi di dusun-dusun,” katanya kemarin (3/3) di kantornya. Dijelaskan Basuki bahwa ada beberapa sektor potensial yang berkaitan langsung dengan ekonomi termasuk pertanian, perikanan, pendidikan, dan pariwisata. Diungkapkan Basuki jika sektor tersebut digarap dengan serius maka akan menopang potensi yang selama ini dimiliki Dusun Giyanti. Baca juga Jadi Kawasan Wisata ‘Bali Baru”, Kefasihan Bahasa Inggris Polwan Diasah “Tiap Dusun juga punya ciri khas, potensi, dan sejarah tersendiri. Seperti Dusun Manggis dengan pertanian salak dan durian, Dusun Limbangan dengan home industri produksi combro, Dusun Kurahan dengan perikanan, dan Dusun Giyanti dengan keseniannya. Kami juga menarget beberapa tahun kedepan, Kadipaten selain menjadi tujuan wisata juga edukasi,” imbuhnya. Senada, Sekretaris Desa Kadipaten, Tatag Taufani Anwar menyebut bahwa kedepannya Kadipaten diharapkan tidak hanya dikenal dari Giyanti saja. Mengingat seluruh kawasannya punya potensi termasuk sentra buah, UMKM, hingga produk pertanian dan perikanan. “Misalnya di dusunManggis ada buah durian dan salak, Limbangan ada umkm kripik combro, dan Klurahan di sektor perikanan. Kesemuanya bisa dijadikan penopang daerah inti yaitu Giyanti. Sama-sama bisa dikenal dan saling menopang,” ungkap Tatag. Diungkapkan Tatag, pihak desa tengah menggarap pemetaan potensi yang nantinya akan tertuang dalam RPJMDes 2020-2025 sebagai acuan dan pegangan. Maka menurutnya, penyusunan RPJMDes bakal melibatkan lintas sektor termasuk media massa berbasis media sosial. “Toh beberapa warga kami ada yang sudah sukses di bidang media, utamanya mengelola media sosial seperti Arba dan Alfan yang diharapkan bisa menularkan pada pemuda lainnya untuk pembangunan desa,” katanya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: