Kerusakan Jalan Jadi Salah Satu Penyebab AKI di Sapuran Masih Tinggi
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Angka Kematian Ibu (AKI) di Kecamatan Sapuran masih menempati urutan tertinggi se Kabupaten Wonosobo pada tahun ini. Yakni tercatat ada sebanyak tiga kasus kematian ibu. Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Sapuran, dr Priyo Hadi Sambodo. Dikatakan, kematian ibu di Kecamatan Sapuran memang tinggi. Bahkan dari 3 kasus tersebut, satu kasus secara domisili sedang tidak tinggal di Sapuran. Namun tercatat sebagai warga Kecamatan Sapuran dari catatan administratif (KTP). “Sedangkan untuk dua kasus lainnya itu komplikasi eklamsi. Ditambah kesiapsiagaan dari keluarga kurang. Dia datang ke sini sudah harus dirujuk, tetapi malah minta pulang dulu hari Sabtu. Terus kita rujuk hari Seninnya. Sebenarnya bayinya lahir, tetapi setelah itu ada komplikasi pada ibunya,” tutur dr Priyo, ketika ditemui Senin (11/4). Untuk menangani adanya AKI itu, pihaknya berupaya baik secara internal, yakni kompetensi tenaga medis dan kelengkapan alat emergensi. Maupun secara eksternal, yaitu masyarakat dan tentunya lintas sektoral harus mempunyai kepedulian terkait kematian ibu dan anak. Baca Juga Dua Santri Magelang yang Tewas di Dalam Sumur, Diduga Menghirup Gas Beracun “Harapan kami, masyarakat dan lintas sektoral harus mempunyai kesepahaman terkait yang namanya ibu hamil itu beresiko. Sehingga yang namanya kasus kematian pada ibu ini bisa nol atau zero AKI,” imbuhnya. Hal itu juga ditanggapi anggota Komisi D DPRD Wonosobo, Habibilah, terkait indikator penyebab tingginya angka kematian ibu di Kecamatan Sapuran. Dijelaskannya, salah indikasinya adalah kurang dorongan dari stakeholder terkait hingga pemerintah desa. Selain itu juga karena rusaknya infrastruktur, terutama di Kecamatan Sapuran. “Kondisi akses jalan atau geografis di Kecamatan Sapuran rata-rata jalannya rusak, terutama di wilayah pinggir. Ini butuh perhatian khusus, karena apabila ada ibu yang akan melahirkan dan akses jalannya rusak bisa membahayakan dan memperlambat akses menuju ke Puskesmas,” ungkap anggota DPRD Dapil Kecamatan Sapuran dan Kepil itu kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu di Sapuran, butuh kerjasama dari penyelenggara pemerintahan, infrastruktur, petugas medis dan warganya. Pihaknya sudah terjun langsung ke Puskesmas Sapuran untuk menyamakan persepsi terkait penanggulangan kasus kematian ibu ini. “Kamiakan turun ke desa untuk mendorong dan memberikan edukasi kepada warga terkait tingginya kasus kematian ibu ini. Kami juga akan menganggarkan untuk infrastruktur untuk akses jalan yang parah,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: