Kinerja Wasit Buruk, PSM Protes

Kinerja Wasit Buruk, PSM Protes

MAKASSAR, MAGELANGEKSPRES.COM - PSM secara resmi melayangkan surat protes kepada PSSI tethadap kinerja wasit di laga PSM kontra PSS Sleman, yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Kamis, 18 November, kemarin. Protes tersebut dilayangkan secara resmi melalui surat nomor 016/PSM-ADM/RI/XI/2021, tertanggal 19 November 2021. Poin pokoknya hanya satu, menyoroti sejumlah keputusan wasit Darma Santoso Gulo yang dinilai merugikan PSM. Salah satu momen yang sulit diterima PSM adalah handball pemain PSS di dalam kotak penalti tetapi dianggap play on oleh wasit. Bukti video kejadian juga dilampirkan secara tetpisah dari surat laporan ini. Hal ini pula yang diprotes oleh Dirut PT PSM, Munafri Arifuddin, saat mendampingi PSM berlaga. Sayangnya, protes yang dilancarkan pada menit ke-55 itu justru berbuah kartu kuning. Kondisi itu membuat Munafri kian geram sampai akhirnya melayangkan surat protes ini. Sebelumnya, pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija juga menyoroti kinerja wasit di laga kontra Bhayangkara FC. Di laga tersebut, juru taktik yang akrab disapa Milo itu menganggap ada dua handsball yang tetjadi di kotak penalti, tetapi wasit tidak memberikan itu kepada PSM. ”Saya kecewa dengan satu hal, terhadap orang-orang yang punya integritas. Mereka tidak boleh berlanjut terus. Di laga sebelumnya kami punya beberapa penalti tapi itu tidak terjadi. Itu memberi tekanan mental. Kami perlu duduk dan membicarakan itu bersama, untuk mengambil keputusan yang bagus,” terangnya. Kritikan juga dilontarkan oleh kapten tim PSM Makassar, Wiljan Pluim. Pria Belanda itu menyindir wasit yang dinilai tidak kooperatif dalam memimpin pertandingan. Ada beberapa onside yang diputuskan sebaliknya, juga penalti yang tidak diberikan. ”Saya tidak perlu berkata banyak. Saya ingin menyampaikan sesuatu kepada seseorang, kalian tahu siapa yang saya maksud. Kalau bola menyentuh tangan, apakah itu handbal? Beberapa kali terjadi dan semua melihat itu di lapangan kecuali wasit. Kalau ini terus berulang, saya kira tidak akan baik untuk sepak bola Indonesia,” tegas Pluim. (wid/rdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: