Kuatkan Eksistensi, Komunitas Teater Purworejo Hidupkan Even Rutin Silaturahmi Seni Selapanan

Kuatkan Eksistensi, Komunitas Teater Purworejo Hidupkan Even Rutin Silaturahmi Seni Selapanan

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Komunitas Teater Purworejo (KTP) menguatkan eksistensinya dengan menghidupkan event rutin bertajuk Silaturahmi Seni Selapanan (S3) di Omah Nglaras Pakde Agus, Desa Tegalrejo RT 02 RW 02 Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Tidak hanya seni Teater, even tersebut menjadi wadah kreativitas berbagai cabang seni lintas generasi yang dikemas dalam suasana dinamis dalam setiap penyelenggaraannya. S3 KTP diluncurkan pada 25 Februari 2022 malam dan telah memasuki edisi kedua pada Jumat (1/4) malam di Omah Nglaras. Mengangkat tema “Seni untuk Anak”, S3 edisi kedua berlangsung menarik menampilkan kreasi sejumlah pelaku seni cilik potensial asal Kabupaten Purworejo. Beberapa di antaranya yakni Solo Biola oleh Khansa Gantari, duet Pantomim oleh Jasmine dan Gentas, serta Baca Geguritan oleh Fidelis Galen. Sebagai apresiator, hadir beberapa pegiat seni yang selama ini kerap kerap mendukung KTP, seperti Dimas Kasuga, Aan Ontoseno, Titi Prabandari, dan lainnya. Anak-anak yang hadir bersama orang tuanya juga diajak berdiskusi seputar tema. Mulai dari manfaat seni untuk anak, tips mengembangkan bakat, hingga tantangan berkesenian bagi anak dan orang tua. Ketua KTP, Achmad Fajar Chalik, mengatakan bahwa S3 merupakan salah satu ikhtiar KTP untuk merekatkan kebersamaan antarpelaku seni sekaligus menjaga semangat berkesenian menyikapi dampak negatif pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya krisis berkesenian.  Pria yang akrab disapa Jojon ini menaruh harap, S3 mampu menjadi wadah saling belajar, berekspresi, dan bersilaturahmi dalam bingkai Seni Budaya. “S3 kita gelar rutin setiap 35 hari sekali, yakni pada hari Jumat, malam Saptu Pon. Setiap edisi, tema dan konsep penyelenggaraannya berbeda-beda, dinamis menyikapi isu yang tengah terjadi,” katanya. Terkait Seni untuk Anak, Jojon menyebut tema itu sengaja diangkat dengan kesadaran pentingnya anak-anak mengenal seni sejak dini. Menurutnya, belajar kesenian tidak sekadar belajar hal-hal yang dapat dirasakan oleh panca indera. Lebih dari itu, belajar tentang kehalusan jiwa. “Malam ini kita hadirkan anak-anak serta seniman senior lintas disiplin seni. Harapannya bisa memfasilitasi anak-anak jika ingin mengembangkan bakatnya dengan para seniman yang ahli di bidangnya,”  jelasnya. “Khusus untuk seni teater, KTP membuka diri kepada siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa yang ingin bergabung,” imbuhnya menandaskan. Pemilik Omah Nglaras yang juga Pembina KTP, Agus Pramono, mengapresiasi ide penyelenggaraan S3 yang digagas oleh KTP. Menurutnya, even ini menjadi energi dan khasanah baru kesenian di Kabupaten Purworejo. “Ini selaras dengan tujuan pendirian Omah Nglaras, yakni menjadi sarana pengembangan seni melalui aktivitas-aktivitas santai. Di sini kita bebas berekspresi sepanjang tidak keluar dari batasan-batasan norma berkesenian dan bermasyarakat. Lingkungan sekitar juga mendukung,” ungkap Agus Pramono. Kendati digelar secara sederhana, sambungnya, S3 efektif untuk menjaga semangat berkesenian. “Seperti malam ini, meskipun yang datang sedikit, tapi semuanya potensial. Anak-anak yang tampil ini adalah para juara dalam berbagai kompetisi,” ujarnya. Apresiasi senada disampaikan Haryo Setyoko, orang tua dari Khansa Gantari. Ia menilai, even seperti S3 cukup langka ditemui. Melalui S3, ia dapat mengetahui perkembangan anak, motivasi anak dalam berkesenian, sekaligus kendala yang dihadapi. “Dengan adanya sesi diskusi pada akhir acara, anak juga jadi tahu bagaimana dukungan orang tua terhadap anaknya dalam berkesenian. Kita bisa berbagi tips dengan anak-anak dan orang tua lain. Ini asyik,” ucapnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: