Longsor Tutup Akses Jalur Alternatif Garung- Kejajar, Wonosobo

Longsor Tutup Akses Jalur Alternatif Garung- Kejajar, Wonosobo

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Longsor di Desa Serang Kejajar menutup jalan alternatif Kecamatan Garung menuju Kejajar kemarin. Tidak ada korban dalam persitiwa itu, namun aktivitas  warga setempat menjadi terganggu. Longsor dipicu hujan deras dengan durasi hampir delapan jam. “Longsor terjadi pada malam hari sekitar pukul 18.30 WIB, menutup seluruh badan jalan sepanjang 15 meter. Padahal itu akses utama warga kami menuju ke Garung atau ke Kecamatan Kejajar,” ungkap Kepala Desa Serang Kejajar  Wisnu Budi Utomo kemarin. Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalur alternatif dari Telaga Menjer menuju Dieng. Sehingga, jika tidak dilakukan pembersihan material, akses wisatawan yang akan menuju Dieng maupun ke Telaga Menjer akan terganggu. “Jadi itu jalur utama wisatawan yang dari Telaga Menjer Menuju Dieng, sehingga jika tertutup longsor, perjalanan akan terganggu,” ujarnya. Pihaknya mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera melakukan upaya pembersihan melalui kegiataan gotong royong. Sehingga jalan bisa kembali dibuka, dan akses wisatwan tidak terganggu Baca juga Longsor di Salaman, Magelang Ancam Dua Rumah Warga “Warga dibantu TNI, Polri, relawan dan BPBD membersihkan material longsor. Hanya dua jam jalan sudah bisa dilalui kembali,” ucapnya. Sementara itu, Kasdim 0707 Wonosobo, Mayor Caj Henry Handoko mengatakan, untuk membantu melancarkan arus lalulintas  di jalan alternatif tersebut yang tertimbun longsor, dirinya  mengerahkan personel untuk membantu warga gotong royong “Kita gelar karya bakti untuk membantu warga setempat. Selain itu secara tidak langsung juga menumbuhkan rasa kegotong royongan, rasa kekeluargaan dan saling membantu sesama,” katanya. Menurutnya, tanah longsor tersebut disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi dan tanah tersebut berada di lereng. Sehingga tanah tergerus oleh air mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan ditambah posisi tanah yang terjal, karena akar-akar pohon tidak mampu menahan tanah. Hal ini mengakibatkan longsor. “Kalau tidak segera ditangani, ini akan menggangu perekonomian warga. Apalagi longsor, menimpa badan jalan alternatif dari Kecamatan Garung menuju Kejajar Wonosobo sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan,” ucapnya. Terpisah, Kapolres Wonosobo AKBP Fannky A. Sugiharto  mengimbau kepada masyarakat Wonosobo untuk selalu waspada terkait dengan curah hujan yang cukup tinggi. Selain ancaman longsor, ancaman lainnya adalah banjir dan tanah bergerak. “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Wonosobo agar lebih sigap dan tanggap terhadap situasi disekitar kita jika terjadi bencana alam tanah longsor dan bencana lainnya. Hindari sementara waktu ditempat-tempat rawan diseputaran tebing, pinggir sungai atau tempat lain sekiranya berbahaya,” katanya. Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk segera menginformasikan kepada kepolisian setempat untuk jika ada potensi bahaya atau terjadi longsor sehingga bantuan bisa datang lebih cepat. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: