Mempertahankan Kualitas, Tembakau Lembutan, Jadi Solusi bagi Petani Temanggung
TEMANGGUNG – Di tengah rencana pemerintah menaikkan cukai sebesar 23 persen untuk rokok, tembakau lembutan (tembakau yang dirajang dengan ukuran kecil) bisa menjadi salah satu solusi bagi petani tembakau di Kabupaten Temanggung untuk mempertahankan tembakau asli Lereng Sindoro dan Sumbing. “Dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan cukai tembakau hingga 23 persen, maka kemungkinan harga rokok akan naik 30 persen, nah tembakau lembutan ini bisa menjadi solusi bagi petani,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Masrik Amin, usai pembukaan Festival Lembutan di Lapangan Kecamatan Bansari, Jumat (11/10). Selain itu lanjutnya, tembakau lembutan ini juga bisa menjadi solusi petani tembakau untuk mempertahankan harga tembakau. Sebab biasanya di akhir panen raya seperti ini harga tembakau rajangan kering sudah mulai turun. Namun jika diolah menjadi tembakau lembutan harganya masih bisa stabil. Baca Juga Kecelakaan di Mertoyudan, Pembonceng Motor Tewas Tertabrak Truk Bahkan lanjutnya, harga tembakau lembutan bisa lebih tinggi dari harga tembakau rajangan kering biasa. Oleh karena itu pemasaran tembakau lembutan harus semakin diperluas lagi. “Setiap tahun harga tembakau rajangan kering tidak menentu, apalagi di akhir panen raya. Tembakau lembutan ini solusi yang sangat bagus bagi petani,” katanya. Menurutnya, tembakau lembutan ini mempunyai nilai tawar yang cukup tinggi. Saat ini tembakau lembutan asal Kecamatan Bansari sudah mulai dilirik oleh pengusaha tembakau dari luar pulau seperti Medan, Nusa Tenggara Barat dan sejumlah daerah lainnya. “Permintaan dari luar daerah juga sudah mulai ada, jadi petani harus bisa meningkatkan produksi dan kualitasnya, sehingga ke depan tembakau lembutan ini bisa menjadi pilihan bagi petani tembakau,” katanya. Sementara itu Ceper Muhammad menambahkan, nilai jual tembakau lembutan ini juga lebih baik jika dibandingkan dengan tembakau rajangan kering biasa. Satu kilo tembakau lembutan dijual mulai harga Rp150 ribu hingga Rp400 ribu, sedangkan tembakau rajangan kering biasa di tahun ini harganya mulai dari Rp60 ribu hingga Rp200 ribu per kilogram. “Jika dilihat dari harga memang harga tembakau lembutan lebih mahal, namun untuk pemasaran saat ini belum seperti tembakau rajangan kering biasa,” katanya. Namun demikian ke depan katanya, petani akan berusaha lebih maksimal lagi, sehingga tembakau lembutan bisa semakin diminati oleh kalangan masyarakat luas, dan kebutuhan akan tembakau lembutan semakin tinggi. Dengan demikian lanjutnya, produksi tembakau lembutan dari petani bisa semakin ditingkatkan. Pihaknya juga berusaha mempertahankan tembakau asli Temanggung sebagai bahan baku tembakau lembutan. Sementara itu Agus Zamroni Ketua Panitia Festival Lembutan menambahkan, tembakau lembutan ini adalah tradisi petani dalam mempertahankan tembakau Temanggung. Awalnya tembakau lembutan hanya diproduksi untuk dikonsumsi sendiri, namun seiring dengan berjalannya waktu dan permintaan dari pecandu tembakau, maka sebagian petani sudah mulai memproduksi tembakau lembutan. “Alhamdulilah saat ini permintaan tembakau lembutan terus meningkat, harapan kami ke depan tembakau ini semakin dimintai oleh masyarakat terutama pecandu tembakau,” harapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: