Memprihatinkan, Pasar Induk Wonosobo Sisi Timur hanya Terisi 40 % Pedagang

Memprihatinkan, Pasar Induk Wonosobo Sisi Timur hanya Terisi 40 % Pedagang

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Perbaikan terhadap Pasar Induk Wonosobo  sisi timur masih terus dikebut untuk menyesuaikan dengan pasar induk sisi barat yang sudah selesai dibangun. Dari hasil sidak yang dilakukan oleh bupati dan wabup serta sekda beberapa waktu lalu, pasar sisi timur baru terisi 40 persen atau 40%. “Pasar sisi timur itu baru terisi 40 persen pedagang, lha yang lain kemana, kan harus kita urai. Saya sudah kelilingi pasar itu, memang banyak yang kosong. Ini harus menjadi bahan kajian bersama, kan pasar dibangun untuk digunakan berdagang,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, kemarin. Menurutnya, pasar induk sisi timur yang tidak terbakar sedang dilakukan revitalisasi atau perbaikan untuk menyesuaikan dengan pasar sisi barat yang telah selesai dibangun, Pasar Induk Wonosobo nanti akan menjadi satu, tidak boleh ada gap timur dan barat, maka tugas pemerintah menyinkronkan kedua posisi tersebut. “Itulah salah satu  alasan pemkab, kenapa setelah pasar sisi barat selesai dibangun, tidak langsung dipakai, karena menunggu sisi timur ini selesai, nanti kan masuknya bersama, sehingga tidak ada barat dan timur,” ucapnya. Afif mengaku bahwa dirinya sudah melakukan dialog langsung ke pedagang pasar induk saat menggelar sidak. Bahkan dirinya sudah melihat pasar dari lantai satu hingga lantai tiga pasar induk sisi timur, dalam kesempatan itu, dirinya juga membawa tim ahli untuk memetakan kondisi pasar yang diperkirakan akan digunakan pada awal tahun 2022 itu. “Saya sudah melihat secara langsung kondisi kios dan los yang baru dipasar sisi barat dan kondisi kios dan los di sisi timur, banyak yang kosong, pedagang pindah ke selasar, ada yang  dibiarkan mangkrak tidak dipakai, ada yang kondisinya kumuh, ada yang kesulitan akses. Itu semua kita inventaris untuk dikaji dan dicari solusinya,” ujar mantan ketua DPRD Wonosobo itu. Sementara itu, Wabup Muhammad Albar mengaku prihatin ada aset milik pemkab yang tidak maksimal digunakan padahal berada di pusat kota.  Dari pantuan yang dilakukan di lantai tiga pasar induk sisi timur, dirinya mengaku heran karena banyak ruang kosong padahal potensial untuk berbisnis. “Harus ada cara untuk meramaikan pasar induk, saya yakin itu bisa dilakukan, jika kondisi ramai, pedagang tidak sulit untuk dipindah. Kalau sepi dan kumuh tentu saja pedagang akan lari ke bawah, ke pinggir jalan, maka harus ada kajian dan upaya yang lebih kuat,” katanya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: