Menteri Sri Mulyani Waspadai Barang Impor

Menteri Sri Mulyani Waspadai Barang Impor

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Sejak puluhan tahun Indonesia menjadi surga barang impor. Pemerintah seolah tidak berdaya akan derasnya barang-barang Impor yang masuk ke Tanah Air. Belakangan ini pelaku usaha dari berbagai macam sektor mulai baja, tekstil, komoditas pertanian, komoditas, hingga garam menjerit Indonesia dibanjiri barang-barang impor tersebut. Memahami para pelaku usaha, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani meminta kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terutama Direktoreat Jenderal Bea dan Cukai untuk waspada masuknya barang-barang impor dan ilegal. Menurut Sri Mulyani, ada dua hal utama penyebab banjirnya impor dan barang ilegal di Indonesia belakangan ini dengan volume yang meningkat secara signifikan. Pertama, pesatnya perkembangan ekonomi digital. Kemudahan teknologi mendorong masyarakat Indonesia dengan mudah mendapatkan barang impor tanpa harus bertemu secara langsung dengan penjual di luar negeri. Selanjutnya, kedua, saat ini dunia usaha memang tengah mengalami tekanan cukup hebat akibat gempuran impor yang tidak terkontrol. Contohnya, banjirnya impor tekstil. \"Dari sisi apa yang kita lihat di berbagai fenomena seperti tekstil dan lain-lain menggambarkan dunia usaha mengalami tekanan yang cukup besar,\" ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (20/12). Oleh karena itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu meminta pegawai di Dirjen Bea Cukai agar memperketat pemeriksaan barnag yang masuk ke Indonesia, dan tentu saja disesuaikan dengan aturan yang ketentuan yang berlaku. \"Saya minta ke semua pejabat untuk benar-benar mewaspadai. Apakah yang masuk ini benar-benar legitimate dari sisi proses,\" kata dia. Ditjen Pajak juga diminta mengenakan pajak terhadap barang impor agar barang-barang lokal harganya dapat bersaing. \"Dari sisi pajak yang harus dibayarkan, dan dari sisi kemampuan dari masyarakat atau industri kita untuk berkompetisi secara fair dengan barang-barang yang berasal dari luar,\" ucap dia. Pemerintah serius untuk membenahi banyaknya impor barang ke Indonesia. Sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo bisa menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di level lima persen. \"Pesan Presiden Jokowi untuk tetap menjaga perekonomin dari serbuan barang ilegal maupum impor, sehingga perekonomian kita bisa tumbuh kompetitif,\" tutur Sri Mulyani. Terpisah, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, untuk membendung derasnya barang impor dan ilegal harus ada keseriusan pemerintah dengan memeriksa pintu masuk atau pelabuhan yang tidak resmi. \"Yang dibutuhkan bukan sekadar waspada, tapi tindakan konkrit mulai dari pencegahan, meningkatkan pemeriksaan tidak hanya pemeriksaan di berbagai pintu masuk impor (pelabuhan dan bandara) resmi tetapi juga di pelabuhan-pelabuhan tikus hingga menindaklanjutinya atas barang-barang yang sudah terlanjur masuk,\" ujar Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (20/12). Misalkan, kata Piter, soal penindakan atas barang-barang yang patut diduga hasil impor ilegal. \"Contohnya terhadap mobil dan motor mewah yang jelas hasil penyelundupan harusnya ditindak lebih tegas, tidak dipilih-pilih,\" tukas Piter. (din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: