Pameran Kemanusiaan di Museum OHD Dihadiri Sejumlah Tokoh
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG TENGAH - Tokoh nasional, Prof Dr Mahfud MD berkesempatan membuka pameran lukisan di Oei Hang Djien (OHD), Jalan Jenggala, Kota Magelang, Sabtu lalu. Selain Mahfud MD, turut hadir pula Menristekdikti Mohamad Nasir, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI M Effendi, dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Selain itu, sejumlah seniman dari berbagai kota pun hadir melihat pembukaan pameran ‘Manusia dan Kemanusiaan’ yang diinisiatori oleh Gus Mus. Pemilik OHD Museum, dr Oei Hong Djien mengatakan bahwa pameran seni rupa tersebut dianggap merupakan peristiwa budaya terbesar yang ada di Magelang selama ini. Menurutnya, pameran tersebut digagas oleh KH Mustofa Bisri. ”Saya kira pameran ini bisa menjadi demikian ini tentunya kalau tidak ada Gus Mus tidak mungkin. Jadi Gus Mus terima kasih sekali memberikan kesempatan kepada OHD Museum untuk menyelenggarakan ini. Terima kasih kehadiran dua menteri sekaligus dalam suatu pameran di Kota Magelang, dalam sejarah belum pernah ada,” katanya. Kehadiran Susi dan Mohamad Nasir, katanya, sangat berarti. Hal ini, bisa menjadi pemicu semangat seniman-seniman muda untuk terus berkarya. Gus Mus menambahkan jika pameran ini dikatakan sebagai inisiasinya adalah sesuatu yang berlebihan. Sebab menurutnya, keresahan tentang manusia tak hanya dirasakan dirinya, namun semua orang merasa resah terhadap kemanusiaan yang memiliki gagasan-gagasan semacam itu. ”Kebetulan pada waktu itu, seniman-seniman seni rupa yang berbincang secara intens membicarakan tentang kondisi kita bukan hanya Indonesia, tapi di dunia,” kata Gus Mus dalam sambutannya. Ia mengatakan jika banyak manusia yang sudah tercerabut sisi kemanusiaannya. Kebanyakan justru tidak mencerminkan sila kedua yaitu kemanusian yang adil dan beradab. ”Mungkin karena dunia sudah terlalu tua, karena konon sudah kiamat tahun 2012. Ini manusia menjadi memprihatinkan, lebih memprihatinkan lagi justru kita melihat agama yang mestinya mendekatkan manusia kepada Tuhan, justru akhir-akhir ini menjauhkan manusia dari Tuhannya, bahkan dari dirinya sendiri,” kata dia. Pameran ini dilangsungkan karena melihat keprihatinan tersebut. Gus Mus pun memberi apresiasi para pejabat yang masih punya perasaan dan mempunyai rasa seni. ”Pak OHD sudah keluh kesah terus, nggak ada yang konfirmasi. Masak pejabat sekian banyak, kok nggak ada yang minat kepada seni, saya tenang saja, ternyata ini ada Bu Susi, yang kelihatan garang begini ternyata berseni juga,” kata Gus Mus disambut tepuk tangan hadirin. Kurator DR Suwarno Wisetrotomo mengatakan, bermula dari rasa gelisah, marah, kecewa, dan prihatin dengan realitas sosial utamanya akhir-akhir ini yang penuh dengan guncangan dan gesekan. Pameran ini idenya muncul dari Gus Mus dengan tema pameran ‘Manusia dan Kemanusiaan’. ”Seniman dan pesertanya, kami pilih bersama, masing-masing punya usulan, lalu kami pilihlah para seniman itu. Pertama-tama adalah karena orang Jawa bilang, usul mikul, Gus Mus tidak bisa mengelak menjadi menjadi salah satu peserta pameran. Kemudian Joko Susilo, Kwee En Cong,Gunawan Mohammad, Nasirun, Butet Kartaredjasa, Dolorosa Sinaga, Ong Harry Wahyu, Fransisca F, Jitet Kustana dan Handoyo Sumodiharjo. Mereka mengkreasi karya-karya baru berdasar tema itu, “ katanya. Selanjutnya, karya-karya OHD Museum antara lain dipilih sangat-sangat selektif, yang dirasa sesuai dengan tema. Mereka adalah karya-karya itu lukisan Affandi, Sujoyono, Hendra Gunawan, Sudibyo, Widayat, Dadang Kristanto, dan lukisan Sigit Santoso koleksi saudara Butet Kartaredjasa. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: