Patuhi Inmendagri 62, Walikota Cegah Varian Botswana Masuk Magelang

Patuhi Inmendagri 62, Walikota Cegah Varian Botswana Masuk Magelang

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Walikota Magelang, dr Muhammad Nur Aziz memastikan pihaknya akan mematuhi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terkait penerapan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022. Hal ini diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 di momen libur Natal dan Tahun Baru, termasuk mencegah varian baru Covid-19 yakni Botswana atau B.1.1.529 yang kini sudah menyebar di negara-negara tetangga. “Kita ikuti saja instruksinya pemerintah pusat melalui Inmendagri itu. Di Kota Magelang mungkin nanti ada sedikit penyekatan dalam rangka mengurangi mobilitas warga,” katanya usai menghadiri One Day Tour Kampung KB di Hotel Puri Asri, kemarin. Sebagai informasi, Inmendagri No 62 tahun 2021 ini menginstruksikan banyak hal. Di antaranya pelarangan cuti bagi ASN, TNI, Polri, BUMN, dan karyawan swasta selama periode libur Natal Tahun Baru (Nataru). Lalu himbauan kepada pekerja/buruh untuk menunda pengambilan cuti setelah periode libur Nataru. Berikutnya memberlakukan PPKM Level 3 pada acara pernikahan dan sejenis, meniadakan kegiatan seni budaya dan olahraga pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022, dan menutup semua alun-alun pada 31 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022. Aziz meminta protokol kesehatan harus betul-betul diterapkan. Tidak hanya pada saat PPKM Level 3 saja, tapi setiap waktu meski sekarang Kota Magelang sudah di level 1 PPKM. “Selain mengurangi mobilitas, kita juga harus tetap menerapkan prokes. Mari pertahankan capaian kita saat ini dengan bareng-bareng jaga prokes,” tandasnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Intan Suryahati menjelaskan bahwa perlu komitmen semua pihak guna mencegah potensi gelombang ketiga Covid-19 dan ancaman varian Botswana. Ia menjelaskan berdasarkan penelitian, varian Botswana lebih berbahaya dibandingkan varian delta yang melanda pada pertengahan tahun 2021 lalu. “Kabar baiknya selama dua pekan ini Kota Magelang zero kasus Covid-19. Namun, ini jangan membuat kita terlena, harus tetap waspada karena pandemi masih ada,” ujarnya. Ia mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah juga menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan. Uji petik siswa dan tenaga kependidikan, terus ditambah untuk mendeteksi jikalau ada penularan. “Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada yang tertular dari uji petik PTM di sekolah. Ke depan akan terus kami tambah, agar sampel yang diteliti lebih luas lagi, sehingga pelaksanaan PTM benar-benar aman,” tandasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: