Pemandu Paralayang Diminta Kedepankan Kejujuran
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Olahraga minat khusus atau sport tourism paralayang semakin mendapatkan tempat di Wonosobo. Didukung kontur geografis yang sangat kondusif, paralayang diproyeksikan mampu menarik atensi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Mempersiapkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Federasi Aerosport Wonosobo menyelenggarakan pelatihan untuk 40 pemandu paralayang, Sabtu (7/11). Melalui pelatihan yang akan digelar selama tiga hari tersebut, diharapkan para peserta akan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menguasai teknik-teknik penerbangan paralayang sesuai standard nasional maupun internasional. Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo meminta agar para peserta memanfaatkan materi-materi yang diberikan para instruktur untuk mengupgrade pengetahuan mereka. \"Seiring dengan semakin berkembangnya olahraga minat khusus, termasuk paralayang ini, kita akan berupaya agar Wonosobo menjadi bagian penting dari even-even berkelas Nasional sampai Internasional sehingga tentu dibutuhkan pula para pemandu dengan keterampilan yang semakin baik lagi,\" tutur Andang. Ia berharap para pemandu juga turut membantu promosi spot-spot paralayang terbaik di Wonosobo seperti di Bukit Kekeb, Desa Lengkong, Kecamatan Garung kepada para penggemar sport tourism di kancah lokal maupun nasional. \"Promosikan tapi utamakan pula kejujuran agar nantinya tidak sampai memunculkan kekecewaan apabila ternyata yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,\" lanjutnya. Baca Juga Fokus pada Kesejahteraan dan Kemandirian Daerah Pihak pemerintah desa maupun kecamatan pun, menurut Andang juga mesti memberikan dukungan sebaik mungkin termasuk dalam upaya penyediaan fasilitas pendukung seperti akomodasi penginapan dan potensi kuliner nya. Berkaca pada pengalaman even Nasional yang pernah diselenggarakan, Andang menyoroti adanya penjual makanan yang menaikkan harga di luar kewajaran sehingga menimbulkan protes dari para tamu. \"Jangan sampai terulang ada tempe kemul dijual dengan harga lima ribu rupiah atau bakso dijual dengan harga empat puluh ribu rupiah sehingga tamu-tamu tidak lagi ingin kembali ke Wonosobo,\" tegasnya. Senada dengan Sekda, Ketua KONI Wonosobo, Khozin juga menyebut paralayang akan mampu menjadi salah satu destinasi Pariwisata minat khusus. Diharapkan turut menjadi pengungkit bagi taraf perekonomian warga masyarakat di sekitar lokasi. \"Karena potensinya memang besar dan terbukti even yang telah terselenggara pada tahun 2019 lalu pun sukses dan dapat menghadirkan banyak peserta dari dalam maupun luar negeri,\" ungkap Khozin. Dengan semakin meningkatnya pemahaman dan pengetahuan para pemandu, kelak setiap tamu yang berkunjung diyakini akan mendapatkan pelayanan dan pengalaman terbaik. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: