Pendamping Dana RT Jangan hanya Mengejar Honor. Itulah Pesan Walikota Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG–Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz menekankan kepada pendamping program Rodanya Mas Bagya (Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia) atau dana Rp30 juta per RT per tahun, agar mencintai dan menikmati pekerjaannya. Para pendamping ini pun diminta memiliki niat membantu, bukan semata mengejar honor. Hal itu ditegaskannya saat memberikan pengarahan pengantar tugas kepada para petugas pendamping Program Rodanya Mas Bagya di Pendopo Pengabdian, kemarin. Turut hadir Wakil Walikota Magelang, KH M Mansyur dan Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono serta sejumlah kepala OPD. “Pendamping ini posisinya sangat strategis. Karena itu, pekerjaan ini harus bisa dinikmati, seperti hidup harus dinikmati. Pendamping sekarang sudah punya tanggung jawab. Kadang sesuatu itu tidak sesuai ekspektasi, tapi kalau dinikmati maka pasti ada jalan keluarnya,” ucapnya. Dokter spesialis penyakit dalam itu menjelaskan, tugas pendamping memang tidak mudah, satu orang pendamping mendampingi 18 RT dengan total sebanyak 70 orang pendamping. Otomatis, seorang pendamping harus membuat jadwal yang baik dan berinovasi. “Masalah di lapangan pasti banyak. Kalau niatnya membantu, pasti ada jalan keluarnya. Tapi, kalau hanya mengejar honor saja pasti tidak akan menemukan solusi,” katanya. Program Rodanya Mas Bagya ini, kata dr Aziz, dapat memunculkan partisipasi masyarakat, karena sistemnya button up bukan top down. Hal itu membuat pola pikir masyarakat pasti berbeda satu sama lain, sehingga tugas pendamping harus betul-betul memahami. “Saya minta petugas pendamping ini dapat bertemu sendiri dengan ketua RT dan warganya, jangan hanya menerima laporan saja. Setiap bertemu dengan RT dan warga harus ada laporan yang jelas, juga foto bareng dan informasikan posisinya dengan mengirim google map,” jelasnya. Di samping itu, imbuhnya, pendamping juga sudah harus mulai memiliki perencanaan kerja sendiri. Termasuk harus aktif di masyarakat, transparansi, akuntabel, dan berkelanjutan. “Kemana-mana harus membawa buku pintarnya Rodanya Mas Bagya, sehingga kalau ada masalah bisa langsung ada solusinya. Pesan saya, pahami tugas dan tanggung jawabnya, jalani kerjaan dengan jujur, tahu program Pemkot, dan pastinya cintai pekerjaan ini,” tandasnya. Senada disampaikan Wakil Walikota Magelang, M Mansyur bahwa, petugas pendamping harus mencintai pekerjaannya. Sebagai tanda cinta, harus terus menyebut nama yang dicintainya, sehingga memahami betul programnya. “Kalau sudah mencintai, maka mau berkorban. Jangan hanya mengejar honor saja yang tidak seberapa, tapi niatkan membantu masyarakat,” imbuhnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan, Perlindungan Anak Pengenalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB), Septi Milna mengutarakan, pengarahan pengantar tugas ini penting bagi para petugas pendamping dalam menjalankan tugasnya. “Pendamping ini tersebar di seluruh kelurahan dan akan berkantor di kelurahan. Tiap kecataman ada koordinatornya dan satu koordinator tingkat kota. Mereka sudah sosialisasi program ini dan sekarang sedang mendampingi RT menyusun RKM (Rencana Kerja Musyawarah),” paparnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: