Penyandang Disabilitasi Dilatih Mandiri Secara Ekonomi
MAGELANGEKSPRES.COM, BOROBUDUR - Sebanyak 48 penyandang disabilitas akan mengikuti pelatihan yang terselenggara atas bantuan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta di bawah naungan Kementerian Sosial, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang. Para penyandang disabilitas di wilayah Kabupaten Magelang akan mengikuti pelatihan keterampilan di Borobudur. Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang Retno Indriastuti mengapresiasi kerja sama yang terjalin tersebut. \"Kita memang sedang berupaya bagaimana memberdayakan saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus seperti ini. Mudah-mudahan apa yang mereka latih selama nanti beberapa hari itu bisa mengangkat kemampuan. Mudah-mudahan bisa mengangkat kesejahteraan dari para saudara-saudara kita itu,\" ucap Retno, saat sosialisasi program tersebut di Rumah Ketela Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/8). Retno berharap, para penerima manfaat tersebut bisa lebih meningkatkan kemampuannya, mandiri, dan bisa mengembangkan hasil latihannya. Retno menambahkan, Pemda Kabupaten Magelang sendiri juga memiliki kegiatan rutin untuk memberdayakan disabilitas di wilayahnya. \"Kita memang berusaha setiap tahun itu meningkatkan pemberdayaan disabilitas, termasuk pembinaan, langsung kepada mereka, di masyarakat, di kelompok maupun juga pelatihan,\" ungkap Rerno. Pelatihan yang pernah dilakukan untuk para disabilitas itu antara lain pelatihan jahit, pelatihan boga dan pelatihan untuk perbengkelan, kerja sama dengan OHANA, organisasi tingkat nasional yang bergerak di bidang perbaikan kursi roda, alat bantu fisik. \"Harapannya dengan dilatih seperti itu, mereka yang menggunakan kursi roda kalau ada kesulitan tidak usah terlalu jauh (memperbaikinya), jadi bisa cepet diatasi dan normal kembali digunakan,\" tandasnya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Heri Krisritanto, mengatakan, kegiatan tersebut adalah program rutin. \"Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga. Jadi sekarang paradigma yang baru itu kita lebih memberi bantuan kepada community base ya, tidak lagi kepada institusional, jadi kita pertama (sasaran) kepada keluarga, kedua masyarakat, kalau tidak, maka (baru) kembali ke institusi,\" kata ungkap Heri. Para penyandang disabilitas akan mengikuti pelatihan selama tiga hari. Jenis pelatihan ditentukan berdasarkan pemetaan, kemudian dilakukan identifikasi, assessment yang diinginkan penyandang disabilitas sesuai dengan potensi. Meskipun sangat sangat singkat, Heri berharap pelatihan ini bisa menjadi stimulan dan ditindaklanjuti Pemda setempat. \"Pelatihannya untuk saat ini sementara ditetapkan keinginan mereka adalah tata boga dan elektronik. Elektronik itu untuk servis hp, ini kan sesuai keinginan dan aspirasi mereka (disabilitas) sendiri,\" ungkapnya. Menurut Heri, pelatihan tersebut akan dilaksanakan paling lambat satu bulan sejak sosialisasi hari ini. \"Hari ini pemberian bantuan langsung, satu orang dapat dua juta rupiah, dan nanti penggunaannya itu tadi harus sesuai dengan kebutuhan, tidak boleh digunakan yang lain. Jadi untuk modal per orang. Semua cash transfer melalui bank, tidak kepada perorangan, hari ini pembukaan rekening oleh bank BRI. Juga sosialisasi, uangnya tidak boleh untuk beli pulsa, sehingga untuk kebutuhan mereka jadi itu dipantau terus oleh pihak kami,\" papar Heri.(cha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: