Peringati Hari Batik, Siswa SLB Wonosobo Suguhkan Batik Dance

Peringati Hari Batik, Siswa SLB Wonosobo Suguhkan Batik Dance

WONOSOBO – Para siswa SLB/B Karya Bakti Don Bosco dan Dena Upakara mengikuti serangkaian agenda peringatan Hari Kesaktian Pancasila sejak Selasa - Rabu (2-3/10) di halaman sekolah. Meskipun lantunan lagu bertajuk Garuda Pancasila tetap terdengar sunyi bagi siswa-siswa disabilitas tunarungu, mereka dengan penuh hikmat mengikuti upacara hari Kesaktian Pancasila bersama seluruh siswa yang tiap harinya dipisahkan komplek tinggalnya itu. Kepala SLB/B Karya Bakti Don Bosco, Agnes Siti Saptaningsih, dalam amanatnya mengungkapkan harapannya terhadap generasi muda. Upacara dilaksanakan oleh semua siswa SLB/B Karya Bakti. Dari petugas pengibar bendera, pembaca UUD 1945, pembaca doa, hingga petugas pengatur barisan adalah siswa. Sedangkan untuk petugas koor sesuai anjuran dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, adalah para guru setempat. Baca Juga Peringati Hari Batik Nasional, Artos Mall Magelang Gelar Secanting Malam \"Harapan kami, semoga kita terutama generasi muda yang istimewa seperti kalian ini, tetap menjaga dan memegang teguh Pancasila sebagai lambang Negara. Mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam berteman, bersahabat, serta hidup bersama di sekolah dan asrama,” tutur Sapta. Meskipun agenda dimulai dengan seremonial diharapkannya, anak-anak bisa mendalami nilai-nilai Pancasila dan mencintai dalam kehidupan harian mereka. Usai kegiatan upacara, para siswa kemudian bersiap mengikuti rangkaian agenda lainnya yang diisi dengan berbagai lomba. “Salah satu penampilan utama, sekaligus memperingati hari batik yang sudah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan nonbendawi oleh UNESCO dan diperingati tiap 2 Oktober kita adakan pentas Batik Dance and Show,” ungkap guru pembimbing Rosawitha Armaya kemarin (2/10). Menurut Rosawitha, menjadikan batik sebagai suatu kekayaan yang spesial dari Indonesia dan melestarikan batik adalah salah satu tujuan mengenalkannya pada para siswa. Terlebih dengan ditampilkan di atas panggung, batik diharapkan menginspirasi dalam rupa gerak dan tarian. Baca Juga Perkaya Motif Batik, Pengrajin Batik Magelang Palajari batikRelief Candi Borobudur “Dengan tarian ini, Kami hanya ingin menunjukkan bahwa batik itu juga bisa menginspirasi untuk membuat tarian. Plus mengenalkan motif-motif batik. Karena dalam tarian, anak-anak  selalu membentangkan motifnya. Yang tampil dari Siswa kelas 8 dan juga  kelas 5 dan 6,” ungkapnya. Sebanyak 10 anak berlatih selama beberapa hari bahkan harus menyiasati waktu istirahat mereka mengingat jadwal sekolah mereka yang cukup padat di hari senin-selasa. Menurut salahsatu siswa, Jonathan Andri Gracia, dirinya senang karena setelah ikut menari, banyak hal baru didapatnya termasuk motif yang menarik dijadikan baju. “Kami diperkenalkan Batik Wonosobo, Jogja, Solo, dan Pekalongan. Bahkan kami sekarang juga tahu ada motif parang, Motif truntum dan ada juga seperti di keraton,” ungkapnya. (win)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: