Perpaduan Heritage dan Alam. Kata Fosipa Wisata Magelang Disukai Tamu-tamu Eropa

Perpaduan Heritage dan Alam. Kata Fosipa Wisata Magelang Disukai Tamu-tamu Eropa

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia yang beranggotakan para penyedia layanan pariwisata, di antaranya biro perjalanan wisata, hotel, transportasi pariwisata, dan kuliner, termasuk Hotel Atria Magelang, kembali mengadakan salah satu acara rutinnya, yakni FCR (Fosipa Country Road). Acara yang berlangsung pada Sabtu, 22 Januari 2022 ini pertama kali digelar kembali setelah hampir dua tahun absen karena pandemi Covid-19. Besarnya potensi wisata di Kota Magelang juga diungkapkan oleh Andri Torres, Wakil Ketua Fosipa. \"Magelang punya potensi wisata yang kaya, yaitu perpaduan heritage dan alam. Ada museum dan bangunan tua yang disukai tamu-tamu Eropa, sekaligus di sini ada track ke Bukit Tidar di tengah kota,\" ungkap Andri. Selain diikuti oleh Fosipa, acara ini juga diikuti oleh Pesma (Pesona Magelang) dan Disparpora Kota Magelang. Seusai ramah tamah dan acara makan siang di Restaurant Pamiluto Atria Hotel Magelang, rombongan akan kembali melakukan perjalanan mendaki Bukit Tidar dan mengunjungi Kuburan Kerkhoff Van der Steur. Chandra Irawan, General Manager Atria Hotel Magelang mengatakan acara FCR ini merupakan acara rutin untuk merekatkan para pelaku insan pariwisata. Selain itu, para anggota juga memiliki semangat yang sama, yakni turut berkontribusi untuk menggeliatkan kembali pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi, terutama pariwisata di Kota Magelang. Acara tersebut diikuti 53 peserta dan mengunjungi beberapa tempat di Kota Magelang. Dimulai dari titik keberangkatan Alun-alun Kota Magelang dan berkeliling di Masjid Kauman, Gereja GPIB, Klenteng Liong Hok Bio, Water Torn hingga kawasan Pecinan. Kawasan Alun-alun Kota Magelang dipilih karena memiliki nilai budaya yang tak dapat dipandang sebelah mata. Di kawasan ini tak hanya berdiri Water Torn peninggalan Belanda, namun juga terdapat 3 rumah ibadah yang berdekatan, yaitu Masjid Kauman, Gereja GPIB, dan Klenteng Liong Hok Bio. Seusai berkeliling kawasan alun-alun rombongan kemudian melanjutkan acara ramah tamah dan makan siang bersama Walikota Magelang, Dokter Muchammad Aziz. Dalam sambutannya, Dokter Muchammad Aziz menyampaikan bahwa di era pandemi dibutuhkan orang-orang kreatif dan ekstrim untuk kembali membangkitkan gairah pariwisata yang sempat lesu oleh pandemi. Terlebih, Kota Magelang adalah kota kecil yang berada di antara dua kota besar, Semarang dan Yogyakarta, dan memiliki potensi besar dalam pariwisata. \"Silakan membuat narasi yang lebih menarik tentang Magelang. Potensi wisata kita tidak kalah dengan Korea, Taiwan, atau bahkan Amerika Serikat. Hanya saja, mereka mampu menarasikan pariwisata mereka dengan kemasan yang menarik.  Sebagai Walikota, saya akan membuat mudah. Kita butuh panjenengan semua untuk membuat narasi wisata Magelang agar lebih menarik. Kota Magelang ini diapit 2 kota besar, Yogyakarta dan Semarang. Sehingga perlu kreativitas kita bagaimana caranya agar orang mau datang ke Magelang untuk berwisata,\" ujar Dokter Aziz. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: