Polemik Hotel Vs SD Sebomenggalan Temukan Titik Tengah

Polemik Hotel Vs SD Sebomenggalan Temukan Titik Tengah

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Polemik rencana pembangunan proyek hotel berbintang yang menuai penolakan dari para wali murid dan komite SD Sebomenggalan Purworejo akhirnya menemukan titik temu. Titik temu kesepakatan itu diperoleh setelah DPRD Kabupaten Purworejo memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo untuk beraudiensi perwakilan wali murid SD Sebomenggalan, Senin (22/11) di ruang kerja Ketua DPRD. Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi mengemukakan, pihaknya telah menyerap aspirasi dari wali murid dan komite sekolah, lalu kemudian menindaklanjuti aspirasi tersebut. \"Terkait dengan SD Sebomenggalan, jadi tuntutan dari komite, pihak SD dan wali murid yang kami serap ini kan meminta untuk dibangunkan gedung sebelum nanti pindah,\" ungkap Dion saat ditemui usai audiensi berlangsung. Setelah melalui berbagai pertimbangan, lanjutnya, akhirnya tuntutan dari para wali murid dikabulkan. Pemindahan akan dilakukan ke area SD N Kepatihan pada tahun 2024 saat gedung pengganti sudah selesai dibangun. \"Saya kira dari hasil pertemuan, eksekutif sudah merapatkan, kami DPRD juga rapat dengan Sekda Jumat malam kemarin, akhirnya ini ada keputusan bahwa SD Sebomenggalan tetap di lokasi sampai dengan 2024, sembari nanti pada 2023 itu kita bangunkan di area SD Kepatihan, itu (gedungnya) untuk SD Kepatihan sendiri untuk SD Sebomenggalan sendiri, dengan jumlah ruang kelas laboratorium, dan ruang guru yang memang mencukupi dan memadahi,\" terangnya. Pihaknya berharap dengan pembangunan gedung baru justru dapat meningkatkan wibawa bangunan sekolah termasuk dengan pelayanan pendidikannya juga turut meningkat. Pembangunan hotel diketahui akan dimulai pada tahun 2022. Namun menurut Dion adanya proses pembangunan hotel yang berdekatan dengan SD Sebomenggalan tidak akan mengganggu proses belajar mengajar. \"Pembangunan hotel itu tahun depan 2022, saya kira tidak mengganggu ya, waktu itu pun pembangunan Ganeca Center juga dekat SD itu, bahkan itu malah mepet kalau ini kan terpisah jalan, selama nanti pada proses pembangunan seperti K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), ditutup dengan pagar dan sebagainya saya kira tidak akan mengganggu,\" katanya. Kadindikpora, Sukmo Widhi Harwanto mengatakan, nantinya di satu area akan dibangun dua sekolah yakni SD Sebomenggalan dan SD Kepatihan. Namun, nantinya untuk SD Kepatihan masih menyisakan permasalahan mengenai tempat pengganti saat pembangunan. \"Jadi untuk SD Sebomenggalan itu tetap ditempat sampai gedung pengganti selesai dibangun, jadi yang jadi masalah itu SD Kepatihan ketika ada pembangunan itu pindah sementara 1 tahun kemudian kembali lagi, nanti untuk SD Kepatihan kita carikan tempat sementara ketika dibangun,\" katanya. Kadin PUPR Suranto menjelaskan bahwa sebenarnya leading sector dalam pembangunan hotel adalah Dinas Pariwisata dan pembangunan sekolah adalah Dindikpora sedangkan pihaknya dalam hal ini hanya membantu dari sisi teknis. \"Yang terpenting K3 konstruksi itu harus dipenuhi, mengingat juga berdekatan dengan sekolah dasar, agar keamanannya terjamin,\" ungkapnya. Sementara itu, Asif Achmad perwakilan wali murid menyampaikan bahwa pihaknya mengaku puas dan menerima dengan hasil audiensi tersebut. Namun pihaknya masih menunggu surat keputusan resmi mengenai hasil tersebut. \"Kami sudah menerima tapi agar lebih jelas kami masih menunggu surat resminya,\" katanya. Sebelumnya dengan adanya penggusuran itu wali murid menolak untuk dipindah ke SD lain dan menuntut dipindah setelah gedung sekolah pengganti dibangun. Setelah penggusuran itu ramai di pemberitaan, kemudian diputuskan bahwa gedung pengganti akan diselesaikan terlebih dahulu kemudian dilakukan pemindahan. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: