Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Pusat Kuliner Kota Magelang Kian Sepi

Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Pusat Kuliner Kota Magelang Kian Sepi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Bulan Ramadan biasanya menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah pusat kuliner di Kota Magelang. Dagangan mereka biasa laris manis, meski hanya berjualan sejak petang hari. Namun pandemi virus corona (Covid-19) benar-benar membuat pemandangan itu berbanding terbalik. Seperti yang terlihat di Pusat Kuliner Tuin Van Java (TVJ) Alun-alun Kota Magelang, Minggu (26/4). Dari ratusan pedagang yang berjualan, kini hanya terlihat sekitar 20 PKL saja. Anjuran Pemkot Magelang untuk memberlakukan sistem take away (beli bungkus) rupanya berpengaruh besar terhadap pengunjung TVJ. Ditambah, imbauan kepada warga untuk tidak berkerumun, menggelar buka bersama, dan tetap ada di rumah, membuat para pedagang kena imbasnya. Baca Juga Masa Tanggap Darurat Diperpanjang di Kabupaten Magelang, Positif Corona Tambah Satu \"Mau bagaimana lagi. Yang terpenting masyarakat bisa mencegah penularan virus berbahaya virus corona. Kita hanya bisa mematuhi anjuran Pemkot Magelang saja,\" kata salah satu pedagang TVJ Luis Lazuardi. Sepinya pusat kuliner yang berada di Alun-alun Kota Magelang itu bukan hanya saat ini saja. Semenjak Pemkot Magelang menetapkan status kejadian luar biasa, 26 Maret 2020 lalu, sebagian besar pedagang pun memilih libur. \"Mereka memilih patuh dengan anjuran pemerintah dengan menerapkan physical distancing dan social distancing, atau tidak usah berjualan sekalian. Karena jualan pun tidak bisa laku ramai seperti hari biasanya,\" ucapnya. Luis yang masih bertahan di antara para PKL Tuin Van Java pun mengeluhkan lantaran sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah. Untuk menutupi kebutuhan keluarganya, ia memilih menjadi kurir belanja kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan jaringan di grup WhatsApp. \"Tidak mungkin hanya mengandalkan jualan kuliner di tengah pandemi ini. Jadi saya mutar otak, jadi kurir barang belanjaan untuk menutup kebutuhan keluarga,\" tandasnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar menegaskan bahwa khusus Ramadan tahun ini para PKL di semua pusat kuliner dilarang menyediakan meja dan kursi. Adapun para penjual hanya boleh melayani pembeli dengan sistem take away. \"Ini untuk mengantisipasi adanya kerumunan dan memanfaatkan meja dan kursi untuk makan bersama. Kita lakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,\" ujarnya. Di samping itu, Pemkot juga mengimbau agar pedagang di semua pusat kuliner untuk tidak berjualan siang hari selama bulan Ramadan. Upaya ini dimaksudkan untuk menjaga toleransi dan memberi penghormatan kepada umat Muslim yang tengah menjalani ibadah puasa. \"Demikian halnya dengan warung makan, agar tidak terlalu mencolok menjajakan dagangannya ketika siang hari. Diusahakan juga take away, dan mencegah warga berkumpul di dalam satu tempat,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: