Ruang Cek Fisik Samsat Purworejo Pertama di Jateng

Ruang Cek Fisik Samsat Purworejo Pertama di Jateng

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Unit Pengelolaan Penda[atan Daerah (UPPD) Samsat Purworejo melengkapi fasilitas pelayanannya dengan Ruang Cek Fisik. Adanya fasilitas itu diharapkan mampu mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Ruang cek fisik tersebut merupakan yang pertama di Jawa Tengah dan menjadi pilot project agar dicontoh oleh semua UPPD di Jateng. Peresmian operasional Ruang Cek Fisik yang berada di halaman Kantor Samsat berlansung pada Selasa (10/12). \"Masyarakat yang membeli kendaraan bekas kan harus cek fisik. Cek fisik di sini sudah dilengkapi foto jadi bisa diketahui warna kendaraaan bermotor yang dibelinya asli atau sudah dicat ulang,\" kata Kapolres Purworejo, AKBP Indra Kurniawan Mangunsong SH SIK MM usai pengguntingan pita. Baca Juga Kejurkab Renang di Purworejo Jaring Atlet Junior Potensial Menurut Kapolres, dengan aplikasi yang serba online saat ini, masyarakat akan benar-benar aman saat membeli kendaraan bekas. Pasalnya, mereka dapat langsung mengetahui kendaraan yang dicek fisik bodong atau tidak. Selain meresmikan ruang cek fisik, Samsat juga juga melaunching Simanja (sistem melayani antar jemput bayar pajak) dan Tim Bijak (tim buru dan edukasi wajib pajak). Keduanya merupakan usaha dari UPPD dan Satlantas Polres Purworejo untuk menggenjot oajak daerah dari sektor kendaraan bermotor. Para petugas akan melakukan jemput bola kepada wajib pajak hingga ke pelosok-pelosok desa serta mengedukasi mereka pentingnya pajak untuk pembangunan. Jika si wajib pajak belum memiliki uang saat didatangi, maka akan diarahkan ke Samsat untuk melakukan pembayaran. Pada kesempatan yang sama, juga diberikan hadiah kepada para pemenang undian Gebyar Samsat. Pemenang hadiah utama, mobil Toyota Sienta adalah Jumadi, warga Puring Kabupaten Kebumen. Ketika ditanya wartawan, Jumadi mengaku memang rajin membayar pajak motor Varionya dan tak pernah terlambat. \"Tapi mobilnya saya jual ke tetangga, dibeli seharga Rp80 juta karena saya tidak punya uang untuk membayar pajak dan kelengkapannya. Uangnya mau saya belikan sapi,\" kata Jumadi yang sehari-harinya bekerja sebagai pencari rumput ini.  (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: