RW 05 Perum Pepabri Jadi Kampung Cantik Terbaik
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Perumahan Pepabri RW 05 Kelurahan Borokulon Kecamatan Banyuurip menjadi yang terbaik dalam Lomba Kampung Cantik Kabupaten Purworejo Tahun 2020. Keseriusan warga dalam menyikapi keterbatasan lahan menjadi kompleks yang asri dan produktif membuat Kampung Cantik Bhineka itu mendapatkan penilaian paling tinggi dibandingkan Kampung Cantik lain dari perwakilan 16 kecamatan. Dari hasil penilaian diketahui, peringkat 2 diraih Kampung Cantik Desa Hulosobo Kecamatan Kaligesing disusul peringkat 3 Desa Kemranggen Kecamatan Bruno. Kemudian peringkat 4-6 berurutan yakni Kelurahan Sindurjan Kecamatan Purworejo, Desa Tegalaren Kecamatan Purwodadi, dan RW 01 Desa Loano Kecamatan Loano. Kampung Cantik merupakan program dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Purworejo untuk menyikapi beratnya persyaratan menjadikan sebuah desa maju dalam ajang penghargaan Proklim, Namun, kemasannya tetap mengacu beberapa indikator dalam penilaian Proklim. \"Kita namakan program ini dengan penghargaan Kampung Cantik. Banyak syarat yang kita sederhanakan agar masyarakat lebih mudah untuk mengikuti dan memenuhinya,\" kata Kasi Penataan Lingkungan Dinas LH, Nenny Isnugrahaeny Prasetyowati, Kamis (26/11). Baca juga 1.137 Warga Purworejo Tunggu Hasil Swab Selama pandemi Covid-19, masyarakat yang diharuskan di rumah ternyata membuat kreasi mereka berjalan. Mereka banyak memanfaatkan ruang terbuka yang belum dibuka menjadi tempat yang menarik. Di sisi lain, ada kegiatan yang mengajak masyarakat untuk menanam aneka sayuran di lingkugan tempat tinggal mereka. Tidak berhenti di situ, ngetrennya tanaman bunga membuat masyarakat juga mengarahkan kegiatan untuk menanamnya. \"Inti dari penilaian kampung cantik adalah melihat aktivitas masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangganya. Ini untuk meminimalkan sampah keluar rumah itu sudah terpilah. Selain itu juga ada nilai tambah dari sampah yang dihasilkan,\" jelasnya. Didekatkan dengan konsep Proklim, ada beberapa aspek yang dinilai dalam program tersebut seperti adanya drainase, sumur resapan, biopori, dan lainnya. Masyarakat diajak untuk tidak sekadar mengawal saat ada proses penilaian, melainkan juga akan terus dilakukan meski penilaian sudah usai. \"Makanya dalam penilaian kita lakukan dua kali yang kami sebut P1 dan P2. P1 bolehlah kedatangan kita diberitahukan, tapi untuk P2 kita datang tanpa pemberitahuan khususnya untuk penilaian yang masuk 4 besar,\" imbuhnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: