Sampaikan Refleksi 9 Tahun, Sigit : Masih Banyak PR yang Harus Dituntaskan

Sampaikan Refleksi 9 Tahun, Sigit : Masih Banyak PR yang Harus Dituntaskan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN - Walikota Magelang Sigit Widyonindito menyampaikan pengarahan umum Refleksi 9 Tahun Kepemimpinannya, di Gedung Wiworo Wiji Pinilih Magelang, Senin (17/2). Acara tersebut dihadiri seluruh pimpinan OPD, pejabat tinggi, ASN dan anggota DPRD Kota Magelang. Sejumlah pembangunan positif berhasil diraih Kota Magelang.Dari segi fisik, ada beberapa capaian strategis yang dirasakan masyarakat selama ini, antara pembangunan kembali Pasar Rejowinangun, Universitas Tidar berhasil menjadi universitas negeri, penataan pedagang kaki lima (PKL) khususnya kuliner, penataan taman kota, status Gunung Tidar jadi kebun raya. Kemudian, pembangunan kawasan strategis yakni kawasan sentra ekonomi Lembah Tidar, kawasan Gelora Sanden, kawasan Alun-alun, dan Taman Kyai Langgeng. Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno mengatakan, sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), pembangunan Kota Magelang sebagai Kota Jasa, ada tiga bidang jasa, yakni pendidikan, kesehatan dan perdagangan. Menurutnya, tidak hanya aspek fisik saja, namun juga nonfisik yang capaiannya menggembirakan dan sesuai target. Aspek nonfisik ini bisa diamati melalui Indikator Makro Daerah. Baca Juga Lima Kali Masuk Bui, Residivis di Magelang Tetap Nekat Curi Cabai ”Indikator ini bisa dilihat misalnya pada pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang terus meningkat, yakni tahun 2018 sebesar 5,59 persen dari 5,42 persen (2017) dan 5,18 persen (2016),” katanya. Kemudian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Magelang 2018 Rp67,2 juta per kapita, dari sekitar Rp62 juta pada 2017 lalu. Angka kemiskinan Kota Magelang pun menunjukkan penurunan yakni 7,46 persen (2019). Adapun Indeks Pembangunan Manusia tahun 2018 tercatat sebesar 78,31, tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,43 persen. Di sisi lain, inflasi bisa terkendali pada angka dibawah 3 persen. ”Kondusivitas wilayah secara umum juga terjaga,” imbuhnya. Selain itu, gejolak dari masyarakat, hubungan eksekutif dan legislatif juga bisa terjaga keharmonisannya. Selama ini Kota Magelang juga tidak mengalami bencana yang berakibat fatal. Perhatian pada aspek pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas, terutama di periode ke dua dengan adanya program pendidikan gratis dan pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat serta kesejahteraan ASN juga selalu menjadi prioritas. Walikota Magelang Sigit Widyonindito menyampaikan, refleksi ini merupakan laporannya selama 9 tahun memimpin Kota Magelang. Seluruh aspek yang dicapai, kemudian disampaikan, keberhasilan, raihan prestasi yang dinilai membanggakan bagi semua. Meski demikian, Sigit mengakui jika ada beberapa hal yang masih belum tercapai. ”Masih banyak \\\'PR\\\' kita untuk mengentaskan kemiskinan, memajukan kota, kesejahteraan rakyat maupun lainnya,” kata Sigit, usai kegiatan didampingi Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina dan Sekretaris Daerah Joko Budiyono. Sigit mengajak para unsur pimpinan untuk berpikir visioner, berpikir maju mengelola kota. Menurutnya, ini tidak hanya jadi tugas kepala daerah saja tetapi juga seluruh ASN yang ada. ”Pada saat saya menjabat, angka penganggurannya 8 persen sekarang 4 persen. Angka kemiskinan yang tadinya 15 persen, sekarang menjadi 7. Insha Allah nanti saya mengakhiri (masa jabatan) bisa turun lagi (angka kemiskinan dan pengangguran,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: