Sehari Belajar di Luar Kelas, Siswa MTsN 1 Wonosobo  Gelar Simulasi Evakuasi Bencana

Sehari Belajar di Luar Kelas, Siswa MTsN 1 Wonosobo  Gelar Simulasi Evakuasi Bencana

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Seluruh siswa MTs Negeri (MTsN) 1 Wonosobo belajar di luar kelas selama sehari penuh, Kamis (7/11). Agenda itu menurut untuk memperingati Hari Anak Internasional sekaligus memperingati setahun deklarasi sekolah ramah anak yang dihelat setahun lalu. Berbagai rangkaian kegiatan termasuk penyambutan siswa oleh seluruh guru dan karyawan, cuci tangan sebelum makan bersama berupa sarapan sehat, memeriksa lingkungan, penghematan listrik, hingga membaca di luar kelas mengawali kegiatan selama sehari itu. “Ini tahun kedua untuk agenda peringatan deklarasi sekolah ramah anak dan sehari belajar di luar kelas. Jadi even tahunan dan memang ada edaran dari Kementerian PPPA untuk peringatan hari anak sedunia. Salah satu pengembangan sekolah ramah anak sekaligus peringati hari anak internasional yang jatuh tiap 20 November,” ungkap Waka Kesiswaan Ni\\\'matun Mahmudah. Salah satunya agenda penting di hari itu adalah simulasi siaga bencana bersama BPBD Kabupaten Wonosobo yang diikuti seluruh siswa. Simulasi evakuasi atau siaga bencana dipimpin perwakilan BPBD Wonosobo, Mujiono diawali dengan 2 kelas untuk berlatih tindakan penyelamatan mandiri ketika bencana gempa. “Kita praktikan semua, seperti masuk kolong meja dan menjauhi kaca baru setelah bencana selesai keluar satu per satu mencari tempat teraman. Sampai dengan simulasi ketika terkena dampak bencana atau ketika ada yang terluka. Petugas kesehatan juga bersiaga membantu mereka yang terluka. Agenda ditandai dengan bunyi sirine,” ungkap Mujiono. Baca Juga Jelang Pilkada Kota Magelang, Belum Ada yang Berminat Maju Lewat Perorangan Di sela kegiatan, kepala MTs N 1 Wonosobo, Ratna Ayu Kartika Wulan MMPd menyebut bahwa rangkaian kegiatan itu juga menjadi salah satu muatan penting dalam meraih predikat Sekolah Adiwiyata. Beberapa kegiatan termasuk memeriksa lingkungan, merawat tanaman, menyingkirkan barang-barang yang membahayakan, hingga memeriksa peralatan listrik menjadi agenda yang dinilai ramah lingkungan. “Dengan salah satu pencapaian kami meraih adiwiyata nasional harapannya ini bisa menjadi budaya bersama. Harapannya anak senang belajar di luar dan tambah semagat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Kami sengaja undang narasumber langsung untuk mendampingi siswa bagaimana tangani bencana langsung,” ungkap kepala MTs. Sebagai salah satu sekolah ramah anak agenda sehari itu sekaligus turut meramaijan gerakan seluruh dunia. Dijelaskan Ratna, yang paling penting di gerakan ramah anak adalah penanganan masalah dengan non-kekerasan. “Selain sudah penuhi standar jumlah siswa dalam satu kelas, jumlah toilet juga sudah sesuai, dan kami juga akan lakukan perluasan lahan untuk ruang bermain anak. Salah satu fokus kami adalah penanganan kenakalan tidak dengan kekerasan. Harapan kami semua sekolah di Wonosobo bida dapat predikat ramah anak,” pungkasnya. (win)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: