Sejumlah IRT Dilatih Bikin Makanan Olahan

Sejumlah IRT Dilatih Bikin Makanan Olahan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG UTARA - Sebanyak 25 ibu rumah tangga asal Kota Magelang dilatih membuat makanan olahan seperti getuk goreng dan keripik singkong. Para ibu rumah tangga yang tergabung dalam PC Muslimat NU Kota Magelang tersebut mendapatkan pelatihan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI, melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang, kemarin. \"Kita mengadakan program tenaga kerja mandiri (TKM) dengan memberi pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 di Kota Magelang,\" kata Sekretaris Disnaker Kota Magelang, Agung Widiantoro. Menurutnya, program TKM ini akan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan di tengah pandemi. Pasalnya, tidak sedikit para pelaku usaha kecil yang terpuruk akibat Covid-19. \"Banyak sekali usaha ekonomi kecil yang terpukul karena pandemi. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan motivasi dan diarahkan agar dapat menangkap peluang usaha baru dan bangkit,\" ujarnya. Ia menjelaskan, pelatihan berjalan selama tiga hari. Kendati singkat, namun sejumlah ibu rumah tangga itu dengan tangkas mampu membuat makanan olahan sendiri. Baca juga Waspadai Klaster Libur Panjang \"Diharapkan setelah pelatihan ini, mereka mampu menciptakan peluang usaha sendiri, sehingga kekuatan perekonomian dari kalangan keluarga akan mudah bangkit kembali,\" imbuhnya. Agung menambahkan, dalam situasi pandemi sektor ekonomi informal harus tetap tumbuh. Dari ibu-ibu yang pelatihan ini nanti akan membuat simpul-simpul kecil di lingkungannya untuk menggerakkan usaha kecil. Menurutnya, Kota Magelang sebagai kota jasa, sehingga masyarakatnya harus kreatif untuk menangkap peluang usaha. Semakin banyak tumbuh usaha baru dan masyarakatnya kreatif maka untuk menuju masyarakat sejahtera sesuai visi Kota Magelang. \"Pelatihan ini sangat bagus karena peserta tidak hanya dilatih membuat produk tapi juga bagaimana memasarkan secara online,\" tambahnya. Pendamping Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Kemnaker RI, Sholahuddin SFil I, mengatakan pelatihan ini sebagai pintu masuk menuju peluang usaha baru. Selanjutnya, peserta akan didampingi untuk mewujudkan usahanya. \"Termasuk bagaimana memasarkan produk secara online dan tembus ke pasar ekspor. Kita tahu bahwa ada hikmah dibalik pandemi salah satunya tren belanja makanan secara online meningkat. Karena itu kami memanfaatkan digital marketing untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM,\" katanya. Menurut dia, market size pasar online sangat terbuka dan luas menembus batas wilayah negara. Karena itu UMKM harus didampingi sampai ke pasar global, dengan teknik sederhana dan tanpa biaya cukup memanfaat sosial media untuk memasarkan produk-produknya. \"Biasanya program pelatihan dari pemerintah itu setelah selesai pelatihan ya sudah tidak ada tindak lanjutnya. Oleh karena itu, dalam program TKM Kemnaker ini peserta pelatihan akan terus didampingi, di monitoring, dievaluasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi pelaku usaha,\" katanya. Baca Juga Rekor di Kabupaten Magelang, Sehari 79 Orang Positif Covid Sekretaris PC Muslimat NU Kota Magelang, Nelly Nur Hayati, mengatakan pelatihan yang dipilih sesuai dengan kemampuan ibu-ibu yaitu membuat produk makanan. Semuanya berasal dari bahan dasar ketela, mulai dari keripik singkong, getuk goreng, dan keripik daun singkong. \"Ibu-ibu memiliki semangat tinggi untuk bisa keluar dari kesulitan masa pandemi. Begitu ada pelatihan seperti ini banyak peserta yang mendaftar,\" tuturnya. Menurutnya, peserta yang ikut nanti akan menjadi mentor dan pelatih di lingkungannya masing-masing sehingga semakin banyak ibu-ibu yang ikut mendapatkan ilmu dari pelatihan ini. Peralatan yang dipakai dalam praktik memasak juga bisa dibawa pulang agar bisa untuk melatih ibu-ibu di lingkungannya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: