Seribuan Buruh Industri Rokok Terima BLT DBHCHT, Pencairan Lewat PT Pos
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Seribuan buruh atau pekerja industri rokok terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Purworejo mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). BLT secara simbolis diserahkan oleh Bupati Purworejo, RH Agus Bastian SE MM, di PT Bagelen Raharja Sejahtera (BRS) Desa Pekutan Kecamatan Bayan, Kamis (16/12). Kabag Perekonomian Setda Purworejo, Hadi Sadsilo SP MM, dalam laporannya menyebut jumlah penerima BLT DBHCHT sebanyak 1.445 orang dan pencairannya melalui PT Pos Indonesia. Nominal bantuan bagi masing-masing penerima yakni Rp300 ribu dan diberikan untuk 2 bulan. “Pada tahap awal ini akan dicairkan sebanyak 1.054 penerima dan sisanya akan dicairkan pada tahap berikutnya,\" sebutnya. Dijelaskan, dasar penyaluran BLT di antaranya Keputusan Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 976/0016722 Tentang Petunjuk Teknis BLT yang bersumber DBCHT Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021. Adanya bantuan dimaksudkan untuk mengurangi beban buruh rokok akibat menurunnya aktivitas pertembakauan. “Adanya bantuan diharapkan juga dapat memotivasi buruh industri rokok agar tetap beraktivitas pada bidang pertembakauan,” jelasnya. Bupati Purworejo dalam sambutannya mengungkapkan harapan senada. Menurutnya, bantuan sebesar Rp600 ribu untuk dua bulan itu, setidaknya mampu meringankan beban pekerja/buruh industri rokok di tengah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai. \"Mungkin untuk kalangan ekonomi mapan, nilai Rp600 ribu itu barang sepele. Namun, untuk para buruh dan pekerja industri rokok, nominal itu sangat membantu kehidupan sehari harinya,\" ungkapnya. Keberadaan industri rokok, lanjutnya, memang dilematis. Pasalnya, rokok mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan perokok maupun orang-orang di sekelilingnya. Namun, di sisi lain, peminat rokok tidak pernah berkurang sehingga industri rokok terus berkembang. Bahkan, mampu menghasilkan pendapatan/cukai yang sangat besar bagi negara. \"Saya hanya bisa mengimbau kepada masyarakat yang merokok untuk tidak membeli rokok illegal, karena di samping semakin membahayakan kesehatan, juga merugikan negara,\" pesannya. Lebih lanjut bupati juga mengingatkan kepada pihak perusahaan dan para pekerja untuk senantiasa menerapkan disiplin protokol kesehatan (Prokes). Terlebih, aktivitas kerja di pabrik sangat padat dengan jumlah pekerja yang tidak sedikit. “Mari kita sama-sama untuk berupaya peduli terhadap lingkungan kerja dan diri sendiri agar pandemi segera berakhir,” tandasnya. Sementara itu, Dirut PT BRS saat dikonfirmasi melalui Direktur Operasional, Harsono, mengapresiasi adanya BLT DBHCHT. Kendati baru kali pertama, bantuan tersebut melengkapi bantuan-bantuan sebelumnya dari pemerintah, seperti bantuan subsidi upah (BSU). Menurutnya, upaya untuk mempertahankan kuantitas produksi selama masa pandemi ini cukup berat. Salah satu strateginya yakni disiplin Prokes. Secara periodik perusahaan membagikan hansanitizer dan masker. Seluruh pekerja wajib pakai dobel masker dan ganti dalam durasi sekitar 4 jam. “Untuk karyawan di rumah kita juga rutin bagikan masker. Pemeriksaan rutin kesehatan juga dilakukan,” sebutnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: