Sistem Zonasi Dievaluasi, Banyak Murid Bernilai di Bawah KKM

Sistem Zonasi Dievaluasi, Banyak Murid Bernilai di Bawah KKM

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online yang telah berlangsung selama satu semester ini mendapatkan evaluasi. Salah satunya dilakukan oleh SMP Negeri 2 Purworejo yang menjadi salah satu sekolah favorit di Purworejo. Kepala SMP Negeri 2 Purworejo, Yosiyati Wahyuningtyas saat ditemui di kantornya, Jumat (3/1) mengungkapkan, dalam evaluasi belajar semester pertama di SMPN 2 Purworejo, ada beberapa siswa yang masuk zona utama (Kelurahan Baledono, Sindurjan dan Purworejo) tidak dapat mengimbangi capaian akademik siswa lain. \"Dari 45 anak yang masuk zona utama PPDB lalu, sekitar 20 anak nilainya kurang bisa mengimbangi teman-temannya. Misalnya, nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 80, anak-anak tersebut hanya bisa meraih nilai 20. Namun banyak juga yang memang berusaha keras untuk bisa meraih KKM,\" jelasnya. Sekolah menengah tersebut memang banyak menjadi incaran bagi siswa-siswa berprestasi. Bahkan tahun 2019 lalu berhasil masuk 15 besar SMP Negeri terbaik se-Indonesia. Lebih lanjut, Yosi mengatakan, untuk memacu anak didiknya mendapat yang terbaik, tiap hari dia selalu memberi motivasi kepada anak didik serta selalu menekankan harus menciptakan budaya prestasi dan mutu. \"Saya selalu sampaikan, prestasi tidak hanya bidang akademik, non akademik pun bisa. Semua kegiatan jangan tanggung-tanggung, harus sampai berprestasi,\" jelasnya. Untuk meningkatkan nilai akademik bagi murid-murid yang masih di bawah KKM, Yosi di semester gasal ini akan dilakukan pendampingan. Setiap guru akan mendampingi lima murid yang nilainya kurang. \"Para guru bertugas memberikan pendampingan, akan dicari mana kesulitan dan bagaimana mengatasinya. Anak-anak juga memiliki hak remidi sebanyak 3x. Mereka juga diberikan pelajaran tambahan di pagi hari, istilahnya jam ke-0,\" katanya. Banyak kelebihan dan kekurangan sistem zonasi dalam PPDB, namun hal tersebut harus dilalui untuk menciptakan pendidikan yang merata dan adil bagi anak-anak. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: