Situs Candisari Diekskavasi
Dua Penemuan Lainnya Menyusul MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Situs Candisari di Desa Kecamatan Bansari yang ditemukan oleh warga beberapa tahun silam, diperkirakan merupakan situs peninggalan zaman Hindu. Ketua Tim Ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Junawan mengungkapkan, perkiraan berdasarkan temuan-temuan benda purbakala di situs tersebut. “Di situs tersebut ditemukan Yoni dan Arca Ganesha. Kedua benda purbakala ini biasanya menunjukan bahwa benda purbakala yang ada merupakan peninggalan zaman Hindu,” terangnya, usai melakukan ekskavasi di situs tersebut, Senin (8/4). Selain kedua benda purbakala tersebut lanjutnya, di lokasi itu juga ditemukan sejumlah komponen batuan candi, yakni bagian atap, tubuh, dan bagian kaki candi. “Namun temuan yang lebih dominan adalah bagian atap candi dan dari ekskavasi yang ada ini dugaan kuat candi tersebut runtuh karena bencana,” terangnya. Menurutnya, dugaan tersebut dikuatkan dari lapisan-lapisan yang ada, yaitu batu-batu komponen candi berada di bawah batu gundul atau polder. “Dari komponen candi itu juga bisa diketahui,” katanya. Tak hanya ekskavasi di Situs Candisari, BPCB Provinsi Jawa Tengah akan melakukan ekskavasi dua penemuan situs lainnya di Kabupaten Temanggung, yakni di Situs Stapan dan Gumuk Candi di Desa Bagusan, Parakan. “Ekskavasi dilakukan sejak Jumat (5/4) dan direncanakan berakhir pada Jumat (12/4),” terangnya. Tim ekskavasi yang beranggotakan tujuh orang dibantu beberapa warga sekitar akan melakukan penggalian. Ekskavasi pertama dilakukan di Candisari Kecamatan Bansari. Tujuan ekskavasi untuk mengetahui sejauh mana potensi kepurbakalaan atau kearkeologisan ketiga situs tersebut. “Potensi yang kita ketahui dengan waktu yang terbatas ini nanti untuk menentukan langkah-ahkah pelestraian selanjutnya,” katanya. Junawan menuturkan, Senin (8/4) sebagian anggota tim telah melakukan \\\'lay out\\\' di Situs Gumuk Candi dan Situs Stapan, selanjutnya pada esoknya, Selasa (9/4), akan dilakukan penggalian. Setelah ekskavasi di ketiga situs ini selesai dilakukan, maka hasilnya baru akan diketahui setelah adanya penelitian dan uji laboratorium. Sementara Kepala Desa Candisari, Ceper Tarwidi mengatakan, sebelum dilakukan ekskavasi warga sering menemukan komponen batuan candi di sekitar lokasi yang saat ini diekskavasi. “Banyak ditemukan batu-batu berelief, paling menonjol adalah temuan kepala arca yang sekarang sudah di Kantor BPCB di Prambanan,” katanya. Ia juga mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai peduli dengan benda-benda temuan purbakala, setiap ada warga yang menemukan, langsung melaporakan temuan itu ke kantor desa. “Kepedulian masyaraakat semakin tinggi, benda-benda temuaan itu bisa menguak sejarah desa yang sebenarnya,” harapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: