Sopir Truk yang Terseret Banjir Lahar Dingin di Kali Bebeng Magelang Ditemukan Meninggal
KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Korban hanyut terseret banjir lahar hujan di Sungai Hulu Bebeng Kulon, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung yang terjadi pada Rabu (1/12/2021) akhirnya berhasil ditemukan. Korban dengan identitas Hendri Susanto (29), warga Bergas Kabupaten Semarang, adalah pengemudi truk pasir di wilayah tersebut. Truk yang terbawa arus tersebut sebelumnya hendak mengangkut galian C di aliran Kali Bebeng. Penemuan jenazah pada Selasa (7/12/2021) siang, berawal ketika penambang manual di lokasi kejadian menemukan bagian tubuh korban dengan bau yang menyengat. Selanjutnya penemuan tersebut dilaporkan kepada Polsek Srumbung. \"Untuk penemuannya sekitar pukul 12.30 WIB. Namun karena mungkin terkendala sinyal, laporan baru masuk pada pukul 12.30 WIB. Kemudian kami kerahkan anggota untuk melakukan pengecekan dan evakuasi,\" ucap Kapolsek Srumbung, AKP Sumino. AKP Sumino menjelaskan posisi korban pertama kali ditemukan dalam posisi tertelungkup dengan kaki tersangkut pada batu besar. Sehingga proses evakuasi sempat terhambat karena hal tersebut. \"Kami dibantu TNI, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban, dikedalaman sekitar dua meter. Kemudian kami bawa ke RSUD Muntilan untuk dilakukan identifikasi untuk memastikan jika jenazah yang kita temukan adalah korban HS yang sempet hanyut kemarin,\" jelas AKP Sumino. Setelah dilakukan identifikasi, menurut Sumino terdapat 12 titik kesamaan. Dan dari hal tersebut dapat dipastikan jika jenazah yang ditemukan adalah korban hanyut banjir lahar yang terjadi pada Rabu (1/12/2021) lalu. \"Keluarga juga sudah ikut menyaksikan tadi di kamar jenazah RSUD Muntilan. Dan jenazah sudah kita serahkan kepada pihak keluarga. Untuk itu proses pencarian korban hanyut karena lahar hujan dihentikan,\" jelasnya. Disaat yang sama, Kasi Humas Polres Magelang, Iptu Abdul Muthohir menghimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar lebih waspada dan hati-hati. \"Supaya hal ini tidak terjadi lagi, untuk yang beraktivitas di sungai yang berhulu di gunung Merapi agar waspada. Gunakan alat pendeteksi hujan atau alarm bahaya apapun jenisnya yang penting dapat membantu memberikan informasi kalau ada bahaya,\" ungkapnya. Penemuan korban tersebut menurut Muthohir, adalah berkat kerja keras dan sinergitas yang baik antara semua pihak. Dirinya menginginkan sinergi seperti itu tetap dapat berjalan dengan baik.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: