Strategi Naikkan Kunjungan ke Museum, Pengelola Harus Gandeng Sekolah

Strategi Naikkan Kunjungan ke Museum, Pengelola Harus Gandeng Sekolah

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Upaya untuk menarik masyarakat agar datang ke museum adalah dengan masifnya kerjasama antara pihak pengelola dengan seluruh stakeholder yang ada di Purworejo. Kerjasama lintas sektoral harus terus ditingkatkan dan yang utama adalah dengan menggandeng perguruan tinggi ataupun sekolah agar memiliki program pengenalan museum sejak dini. Hal tersebut disampaikan Kepala Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Asih Widhiastuti dalam kunjungannya ke Purworejo, baru-baru ini. Ia mengemukakan, strategi yang bisa dilakukan museum untuk meningkatkan kunjungan antara lain kerjasama lintas sektoral. Kerjasama dilakukan dengan sekolah, perguruan tinggi, dan sektor swasta. \"Museum Ranggawarsita membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin beraktivitas di tempat tersebut. Hampir setiap hari selalu ada kegiatan dari komunitas masyarakat, misalnya untuk keolahragaan dan aktivitas edukasi,\" ucapnya. Strategi tersebut meningkatkan kunjungan ke Museum Ranggawarsita. Pada tahun 2018, jumlah pengunjung museum tersebut mencapai 80.000 orang. Kebanyakan pengunjung merupakan pelajar yang ingin mendalami informasi tentang koleksi benda bersejarah. Baca Juga 260 Personel Diterjunkan Amankan Pilkades Bandongan Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo Agung Wibowo AP mengungkapkan, tingkat kunjungan ke Museum Tosan Aji (MTA) Kabupaten Purworejo terus meningkat sepanjang tahun. Hingga November 2019, sebanyak 5.000 orang mengunjungi museum pusaka satu-satunya di wilayah Kedu itu. \"Tingkat kunjungan naik signifikan dibandingkan lima tahun lalu. Kalau dulu, sekitar tahun 2014-an, pengunjung museum rata-rata seribu atau maksimal dua ribu orang setahun,\" tuturnya. Menurutnya, pengunjung meningkat seiring sering dilakukannya sosialisasi ke sekolah. Selain itu, pemerintah juga menggalakkan program Ayo Ke Museum menyasar dunia pendidikan dan masyarakat umum. \"Kendala menggenjot kunjungan ke museum antara lain masih ada anggapan tempat penyimpanan benda bersejarah itu memiliki kesan angker. Kadang ada anak-anak yang takut ke museum karena kesan gelap dan seram. Namun, imej itu kami netralisir, antara lain dengan mengonsep berbagai kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan upaya itu mulai menunjukkan hasil,\" ungkapnya. Baca Juga Diikuti 2.000 Peserta, Kota Magelang Jadi Tuan Rumah Ekspedisi Bakti Pemuda Berbagai program pengembangan akan dilakukan untuk meramaikan dan memperkaya informasi koleksi MTA pada tahun anggaran 2020. Pemkab akan melakukan kajian untuk mendalami berbagai koleksi yang berkaitan dengan sejarah Purworejo. MTA juga akan menyelenggarakan pameran bersama dan pameran di luar daerah. \"Tahun 2020 kami dapat anggaran operasional dari pusat Rp 600 juta, selain kajian koleksi dan pameran, MTA akan selenggarakan lomba permainan, lomba alur kisah sejarah, dan sosialisasi masyarakat,\" paparnya. (luk)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: