Tak Ada Koordinasi Soal Vaksinasi Usia 6-11 Tahun, Komisi D Wonosobo Kecewa

Tak Ada Koordinasi Soal Vaksinasi Usia 6-11 Tahun, Komisi D Wonosobo Kecewa

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Komisi D DPRD Wonosobo bidang kesehatan dan kesra mengku kecewa lantaran tidak ada koordinasi terkait pelaksanaan vaksinasi bagi usia 6-11 tahun. Pasalnya belakangan warga banyak yang menanyakan terkait vaksin tersebut kepada wakil rakyat. “Kita ingin vaksinasi untuk pelajar sekolah dasar ini sukses, bahkan kita punya tanggung jawab yang sama, namun kita tidak diajak, bahkan tidak ada koordinasi dengan kami yang ada di komisi bidang kesehatan dan pendidikan,” ucap ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Ahmat Faizun. Menurutnya, banyak wali murid yang menanyakan soal pelaksanaan vaksinasi tersebut, akan tetap anggota komisi D tidak bisa menjelaskan secara detail, terkait pelaksanaan di Wonosobo, sebab tidak ada informasi sama sekali. “Kalau ada koordinasi, kita jadi  tahu, maka kita juga akan ikut melakukan sosialisasi secara tepat, mengajak mereka, supaya tidak ragu, sebab kita sudah kantongi informasi  dari dinas kesehatan atau pihak terkait,” ujarnya. Pihaknya berharap ke depan, terkait dengan kegiatan di masyarakat, OPD harus melakukan koordinasi dari mulai tahapan perencanaan hingga pelaksanaan, sebab DPRD memiliki tugas melakukan monitoring atau fungsi pengawasan. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Mohammad Riyatno mengemukakan, untuk pencanangan vaksin bagi usia 6-11 tahun telah dikoordinasikan dengan semua pihak, bahkan mengundang pimpinan DPRD. “Saat pencanangan sudah kita undang semua, jajaran forkopimda dan DPRD, termasuk pihak pihak terkait lainnya. Semua tahapan juga sudah disampaikan kepada bupati,” ucapnya. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke semua pihak, baik yang ada di desa, kelurahan hingga kecamatan terkait pelaksanaan vaksin bagi anak usia 6-11 tahun. “Untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin 6-11 ini kita butuh dukungan semua pihak, untuk mendukung indonesia sehat, terbentuk kekebalan kelompok dan menekan resiko terhadap kasus covid 19,” katanya. Riyatno juga meminta maaf sebab agenda pemberian vaksin bagi anak usia 6-11 yang didominasi oleh kalangan pelajar sekolah dasar itu harus menyesuaikan dengan jadwal dan instruksi dari pemerintah pusat. “Kita memang dituntut untuk bergerak lebih cepat dalam pelaksanaan vaksinasi ini, apalagi sudah ada transmisi lokal di ibu kota terkait varian baru omicron,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: