Terdampak Covid-19, 2.202 Karyawan di Wonosobo Dirumahkan

Terdampak Covid-19, 2.202 Karyawan di Wonosobo Dirumahkan

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Dinsakerintrans) Kabupaten Wonosobo menyebutkan ada 2.202 karyawan yang dirumahkan. Ini sebagai dampak dari pandemi Covid- 19. Data tersebut telah disetorkan ke pihak Kementerian serta Disnaker Provinsi Jateng. “Ada 2202 karyawan yang dirumahkan, itu hasil laporan dari masing-masing perusahaan. Jadi kita kirimi form dari kementerian langsung ke perusahaan, kemudian yang muncul feedback sejumlah itu,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustiran dan Transmigrasi, Kristiyanto kemarin di kantornya. Menurutnya, pendataan sudah dilakukan sejak bulan lalu. Pada tahap awal yang masuk baru 12 perusahaan dengan jumlah karyawan yang dirumahkan sebanyak 548 orang dan pada tahap pertama. Kemudian sisanya masuk  pada tahap kedua, dan total jumlah 2202. “Dari semua karyawan yang dirumahkan, semua warga Wonosobo. Hanya  ada 190 orang yang berasal dari luar Wonosobo, tapi itu tetap kita setorkan ke Disnaker Provinsi,” ujarnya. Disebtukan, karyawan yang dirumahkan tersebut berasal dari seluruh kecamatan di Wonosobo. Diantaranya meliputi Kecamatan Wadaslintang sebanyak 8 orang, Kepil 358 orang, Sapuran 922 orang, Kaliwiro 10 orang, Leksono 43 orang , Selomerto 31 orang , Kalikajar 348, Kertek 92, Wonosobo 99 orang, Watumalang 15 orang, Mojotengah 32 orang, Garung 8 orang , Kejajar 4 orang, Sukoharjo 5 orang , dan Kalibawang 36 orang. “Upaya kita terhadap karyawan yang dirumahkan dan telah di data, mereka akan mendapatkan kartu pra kerja, akan tetapi setelah data itu kita setorkan, ternyata  ada kerancuan, pendaftaran kartu pra kerja justru melalui online,” katanya. Namun, Disnakerintrans Wonosobo, tidak tinggal diam, karyawan yang dirumahkan agar bisa mendaftar kartu par kerja, dengan cara  membuka pelayanan di Balai Latihan Kerja ( BLK) Kertek, menyiapkan fasilitas membantu warga yang kesulitan mendaftar secara online. Baca Juga Polisi Bekuk 4 Kawanan Pencuri Ternak di Temanggung “Kita bantu mereka, mulai dari memasukkan data. Jika yang belum memiliki email ya dibuatkan, kita membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendaftarkan kartu par kerja. Kita bantu yang gaptek, tidak atau tidak punya HP android,” katanya. Pendaftaran kartu pra kerja melalui BLK dan Disnaker cukup antusias, sejak dibuka pelayanan tersebut, sebanyak 300 orang telah datang ke BLK dan juga kantor Dinsakertrans untuk meminta bantuan pendaftaran kartu pra kerja. “Setelah kita buka, ada 300 orang yang sudah mendaftar, tapi perlu diingat, bahwa yang menentukan diterima atau tidaknya adalah pemerintah pusat, bukan kita, kita hanya membantu mendaftar saja bagi yang tidak bisa mendaftar secara mandiri menggunakan HP,” ucapnya. Seluruh proses pelayanan di Kantor Disnakerintrans maupun pelayanan pendaftaran kartu pra kerja menggikuti protokol kesehatan, masuk ruangan cuci tangan, kemudian menggunakan masker, dan di ruang pelayanan sudah ada sekat terbuat dari palstik untuk menghindari percikan ludah saat konsultasi dengan petugas. (gus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: