Tetap Semangat, Meski Banyak Gugur
![Tetap Semangat, Meski Banyak Gugur](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/09/52771496_101.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Sudah banyak tenaga medis dan tenaga kesehatan yang gugur dalam berperang melawan pandemi COVID-19. Meski demikian, mereka diminta tetap semangat melayani dan mengobati warga dari COVID-19. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih meminta seluruh tenaga kesehatan di Tanah Air tetap semangat melayani dan mengobati masyarakat serta melawan pandemi COVID-19. Meski risiko tinggi yang harus dihadapi. \"Kami tahu pekerjaan kalian semua sangat berat dan berisiko. Tapi saudara kita yang terinfeksi sangat berharap pula bantuan kita,\" katanya, Selasa (22/9). Daeng pun meminta agar petugas kesehatan yang berjuang di garda terdepan tetap semangat, ikhlas dan mengutamakan rasa kemanusiaan yang tinggi. Namun, tetap harus menjaga keselamatan dan prinsip kehati-hatian harus dikedepankan saat bertugas. \"Patuhilah segala ketentuan yang ada, pakailah APD dengan benar supaya aman, jauhi kegiatan yang mungkin bisa menularkan COVID-19,\" ujarnya. Selain itu, Daeng juga meminta agar seluruh tenaga medis untuk rutin melakukan pemeriksaan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). \"Terperiksanya secara rutin dengan PCR itu akan menekan risiko yang serendah-rendahnya,\" katanya. Ditegaskannya, proses perlindungan terhadap tenaga medis dibutuhkan di tengah ancaman COVID-19. Melihat perkembangan penularan COVID-19 yang kian masif, Daeng juga mengharapkan penambahan pelayanan kapasitas layanan kesehatan. Sebab, bila hal itu tidak dilakukan, IDI khawatir ada pasien yang sakit, namun tidak bisa mendapatkan ruangan perawatan. Hal tersebut tidak saja berdampak pada pasien, kondisi tersebut bila tidak ditindaklanjuti juga berdampak buruk pada tenaga kesehatan. Sebagai contoh, membeludaknya pasien di rumah sakit otomatis dokter maupun perawat akan kewalahan, sehingga mereka mudah tertular virus corona. \"Ini tidak hanya berdampak pada pasien dan dokter, tapi juga tenaga kesehatan secara umum, bahkan termasuk teman-teman yang membersihkan peralatan kesehatan di ruangan itu,\" katanya. Hal lainnya meminta agar masyarakat lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. \"Minimal disiplin memakai masker,\" ujarnya. Senada diungkapkan Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia Ade Jubaedah. Dia meminta para bidan di seluruh Indonesia tetap semangat dan menerapkan protokol kesehatan secara baik sesuai anjuran pemerintah. \"Masyarakat harus tetap menjaga imunitas, memakai masker apabila ke luar rumah, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan hindari kerumunan,\" katanya. Selain itu, mengubah metode administrasi sebelum melakukan tindakan kesehatan. \"Salah satu upaya yang kami kembangkan ialah komunikasi melalui media misalnya WhatsApp. Sehingga ada persiapan untuk melakukan penanganan kesehatan,\" ujarnya. Metode tersebut diterapkan supaya mengurangi kontak langsung dengan banyak orang yang bisa saja telah terpapar virus. Hal tersebut juga dinilai efektif dari segi waktu. Sebab, pasien yang akan berobat atau melakukan pemeriksaan tidak perlu menunggu terlalu lama saat berada di ruang tunggu. Sedangkan, Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah mengatakan dengan kondisi kasus COVID-19 yang terus bertambah, menjadi peringatan bagi semua pihak. Ia mengatakan apabila masyarakat, pemerintah dan semua pihak sepakat bahwasanya tenaga kesehatan adalah benteng terakhir dalam menghadapi pandemi COVID-19, seharusnya ada program dalam meningkatkan keselamatan tenaga kesehatan. Sebab puluhan perawat dan ratusan dokter gugur akibat COVID-19 dan tertular saat melayani masyarakat. (selengkapnya lihat grafis) Sementara Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan pemerintah telah menyiapkan akomodasi bagi dokter dan perawat. Pemerintah akan memberikan test swab dan PCR gratis secara rutin bagi tenaga kesehatan. \"Secara rutin para dokter dan perawat ini juga akan mendapatkan fasilitas tes swab dan PCR gratis, sehingga bisa diketahui kesehatan para dokter tersebut,\" ujarnya saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Selasa (22/9). Para dokter dan perawat juga akan mendapatkan akomodasi berupa fasilitas hotel setara bintang tiga. Rencananya akan diberikan pada pekan ini, berkat kerja sama dengan Kemenkes, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, Kemenparekraf. \"Kami telah menghitung jumlah dokter dan perawat yang akan disiapkan akomodasi setara bintang 3,\" katanya. Di provinsi dengan kasus COVID-19 tinggi juga akan disiapkan gizi dan vitamin tambahan kepada dokter dan perawat untuk menjaga stamina dan imunitas. Secara khusus, Satgas memperhatikan para dokter yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Satgas merekomendasikan dokter yang memiliki komorbid tidak menangani pasien secara langsung. \"Dokter-dokter yang memiliki komorbid kita dorong untuk tidak menangani pasien secara langsung namun melalui fasilitas telemedicine, sehingga keamanan dokter-dokter yang memiliki komorbid dapat kita carikan solusinya,\" katanya.(gw/fin) Info Grafis Tenaga Kesehatan Gugur Akibat COVID Ratusan dokter dan puluhan perawat gugur saat berperang melawan pandemi COVID-19 di Indonesia. Berikut data yang diperoleh FIN. Total 117 Dokter Gugur (hingga 21/9) Dokter Spesialis 53 orang (4 Guru Besar) Dokter Residen 2 Orang Dokter Umum 62 Orang (3 Guru Besar) Sebaran Dokter Gugur 1. Riau 1 2. Aceh 2 3. Banten 1 4. Nusa Tenggara Barat 1 5. Papua Barat 1 6. DI Yogyakarta 2 7. Kepulauan Riau 2 8. Kalimantan Timur 3 9. Sumatera Selatan 4 10. Kalimantan Selatan 4 11. Bali 4 12. Sulawesi Selatan 6 13. Jawa Tengah 8 14. Jawa Barat 11 15. DKI Jakarta 16 16. Sumatera Utara 21 17. Jawa Timur 30 Perawat (hingga 22/9) Gugur sebanyak 85 orang Terpapar COVID-19 Jawa Timur sebanyak 844 orang Jakarta 1.629 Sulawesi Selatan 350 Bali 156 perawat *) Sumber Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih dan Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: