Tombo Kangen, Ada 7 Titik Festival Balon Udara di Wonosobo
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Sempat terhenti selama dua tahun, festival balon udara kembali digelar menyemarakkan libur lebaran tahun 2022 di Wonosobo. Setidaknya ada 7 titik di sejumlah kecamatan yang menggelar festival tersebut. Festival balon udara diawasi langsung oleh forkopimda dan Airnav. Ribuan masyarakat Wonosobo tidak menyianyiakan kesempatan untuk kembali melihat festival tahunan tersebut. Bahkan dari festival yang digelar di Desa Kembaran Kecamatan Kalikajar dan juga Desa Reco Kecamatan Kertek, menimbulkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan provinsi. “Penerbangan balon udara sudah menjadi tradisi masyarakat Wonosobo, secara turun temurun, maka perlu dilestarikan bahkan diangkat menjadi destinasi wisata, sebab balon di Wonosobo memiliki keunikan,” ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Menurutnya, sejak awal bulan Ramadan sudah ada 7 komunitas pecinta balon udara yang mengajukan diri akan menggelar festival balon udara selama libur lebaran. Mereka berasal dari Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Kertek, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Watumalang. “Kami telah memberikan izin terhadap festival balon udara tersebut, namun bukan untuk dilepaskan, sesuai dengan aturan baru, balon udara ditambatkan dengan ketinggian maksimal sekitar 150 meter,” terangnya. Untuk memastikan proses berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan regulasi yang disusun oleh pemkab dan Airnav, maka dalam festival balon akan dipantau langsung oleh forkopimda air nav dan jajaran kepolisian serta TNI. “Jadi kita lakukan pantauan ke lokasi secara langsung, apakah mereka sudah menjalankan sesuai dengan aturan atau tidak, dan sejauh ini balon yang ada di acara festival mengikuti aturan yang berlaku,” katanya. Afif mengakui bahwa langit di Wonosobo belum sepenuhnya bersih dari balon balon udara, masih ditemukan beberapa balon yang dilepasliarkan, akan tetapi jumlahnya sudah jauh berkurang dibandingkan tahun tahun sebelumnya. “Masih ada, kita lihat, tapi jumlahnya kecil dan itu juga bukan berasal dari kegiatan festival, itu masyarakat yang belum memahami sosialisasi yang kita lakukan, maka menjadi evaluasi bagi kita untuk lebih memperluas penyadaran kepada masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, General Manager AirNav Indonesia Yogyakarta, Samsu Eriyanto mengapresiasi warga Wonosobo, yang sudah memenuhi peraturan yang ada. Mereka dengan tertib menerbangkan balon udara dengan cara ditambahkan, sehingga tidak bisa terbang bebas. ”Dengan menerbangkan balon udara ditambatkan, warga tetap bisa mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak lama, sekaligus menjaga keselamatan pesawat terbang. Hanya penerbangan balon udara secara bebas yang tidak diperbolehkan,” tandasnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Agus Wibowo mengatakan bahwa festival balon udara kembali bergeliat, setelah melakukan proses penyesuaian panjang terhadap pola pelepasan balon yang, awalnya dilepaskan secara bebas menjadi ditambatkan. “Sebagian besar masyarakat sudah menerima, balon udara ditambatkan, ini jelas menggembirakan, artinya tradisi berjalan, keamanan lalu lintas udara terjamin,” katanya. Menurutnya, festival balon udara akan menjadi salah satu destinasi andalan di Wonosobo, dengan pengembangan pola atraksi yang lebih kreatif. Selain itu festival tersebut juga akan digelar pada momentum momentum tertentu, seperti hari jadi Wonosobo. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: