Tutup, Pasar Suronegaran Disemprot Disinfektan

Tutup, Pasar Suronegaran Disemprot Disinfektan

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Akibat adanya pedagang pasar pagi Suronegaran yang terkonfirmasi positif Covid-19, penyemprotan disinfectan dilakukan oleh sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Jumat (17/7). Kepala Pasar Suronegaran, Setyo Haryadi mengungkapkan, di Pasar Suronegaran ditemukan seorang pedagang dan satu penjaga lapak martabak yang terkonfirmasi positif Covid-19. Keterangan ini sekaligus mengoreksi pernyataaan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Purworejo melalui media massa yang menyatakan bahwa tiga orang pedagang pasar terbesar di Purworejo positif corona. “Setelah hasil lab swab keluar, pasar yang memiliki 2.000 lebih pedagang berasal dari berbagai kabupaten ini akan ditutup selama dua hari. Penutupan mulai tanggal 18/7 pukul 00.00 hingga 19/7. Hari ini pasar sudah disterilisasi dengan semprotan disinfektan oleh petugas dari DKK Purworejo,\" terangnya. Ia menambahkan bahwa, pasien yang terkonfirmasi positif adalah pedagang sayur asal Brenggong yang berjualan di selasar pasar dekat kantor pasar. Seorang lagi adalah penjaga lapak martabak (bukan pedagang) yang letaknya bersebelahan dengan tempat jualan pedagang sayur asal Brenggong tadi. Sebagai informasi, pemilik lapak martabak yang berasal dari Desa Krandegan, telah menjalani test swab hari ini dan hasilnya akan keluar paling cepat tiga hari kemudian. Baca juga Sengketa Pilkada Berpotensi Besar, Panwaslucam Diberi Kewenangan Selesaikan Sengketa \"Pasar Suronegaran sudah sangat ketat memberlakukan protokol kesehatan. Dengan kejadian ini, seolah kerja keras dan lelah kami ini tak berarti, seperti kecolongan,\" lanjut Hary, panggilan kepala pasar. Ia menambahkan, sudah sejak sebulan lalu, setelah masa tanggap darurat berakhir, droping air untuk cuci tangan dihentikan.  Penyemprotan disinfektan yang biasanya seminggu sekali pun sudsh berhenti. Hingga hari ini disemprot kembali setelah adanya pedagang yang positif. Sementara itu, di tempat terpisah, Akmaliyah dari Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Purworejo menjelaskan bahwa,  salah satu positif klaster Pasar Suronegaran yang sebelumnya disebut klaster KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) adalah calon anggota PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) atau petugas Coklit.  Namun karena saat rapid test reaktif, maka dia digantikan orang lain. \"KPPS belum terbentuk, baru akan dibentuk nanti Bulan November,\" jelas Akmal. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: