Unimma Berduka, Rektor Dr Suliswiyadi MAg Meninggal Dunia

Unimma Berduka, Rektor Dr Suliswiyadi MAg Meninggal Dunia

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Dr Suliswiyadi MAg, meninggal dunia Sabtu (29/5) pagi. Rektor lulusan UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan di RSUD Tidar Kota Magelang karena terpapar Covid-19. Humas Unimma Magelang, Lintang Muliawanti membenarkan kabar duka tersebut. Menurut dia, Dr Suliswiyadi dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang, sejak 10 Mei 2021. “Betul. Dirawat di RSUD Tidar sejak H-3 Lebaran,” kata Lintang kepada wartawan. Jenazah Dr Suliswiyadi dimakamkan di TPU Giriloyo, Kota Magelang menggunakan prosedur kesehatan pemakaman Covid-19. Sejumlah civitas akademika Unimma pun menggelar salat gaib di kompleks kampus 2. Dr Suliswiyadi mengawali karir di Unimma Magelang sebagai dosen Fakultas Agama Islam pada tahun 1996. Ia pernah menjabat Wakil Rektor I Unimma pada tahun 2005-2008. Dr Suliswiyadi dilantik menjadi Rektor Unimma pada Januari 2020, menggantikan Ir Eko Muh Widodo MT. Pihak kampus pun berupaya membantu Satgas Covid-19 untuk melakukan pelacakan (tracing) terhadap sejumlah civitas akademika Unimma. Terutama mereka yang menjadi kontak erat. \"Setelah rektor masuk rumah sakit dengan hasil tes swab positif. Semua wakil rektor, dan orang yang berinteraksi di-tracing. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,\" kata Wakil Rektor I (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) Unimma Puguh Widiyanto. Puguh menyampaikan hal tersebut usai pemakaman jenazah Rektor Unimma Dr Suliswiyadi di TPU Giriloyo Magelang. Suliswiyadi meninggal dunia pukul 10.05 WIB di RSUD Tidar Kota Magelang dan dinyatakan positif terpapar Covid-19. \"Kami memprediksi kemungkinan dari interaksi keluarga, karena dua putra putri almarhum juga positif. Sedangkan Bu Sulis (istri Suliswiyadi) negatif,” ucapnya. Ia menjelaskan, almarhum sejak Senin (10/5) sekitar pukul 00.00 WIB masuk RSUD Tidar Kota Magelang karena mengeluh sesak napas. “Swab pertama negatif namun dinyatakan positif saat swab kedua, ketiga, dan keempat,” ujarnya. Puguh menjelaskan, yang bersangkutan sudah pernah mendapatkan transfusi plasma konvalesen sebanyak tiga kantong. Bahkan, kondisi almarhum sempat membaik sejak lima hari terakhir. “Kondisinya baik karena infonya Pak Sulis itu seminggu terakhir ini bisa tidur agak nyaman. Artinya sebelumnya kan mungkin tidak nyaman, tidak bisa tidur sehingga tekanan darahnya naik turun. Lima hari terakhir itu sudah cukup bagus,” ungkapnya. Namun, beberapa hari kemudian Puguh mendapat kabar dari ICU RSUD Tidar bahwa kondisi Suliswiyadi memburuk. “Saya dikontak Kepala ICU, mengabarkan kondisinya yang agak menurun. Risiko kemungkinan harus dengan opsi-opsi pemasangan selang langsung itu baru diputuskan tadi pagi. Setelah dipasang selang inkubasi, kondisi Pak Sulis terus menurun. Jam 10.05 WIB beliau wafat,” katanya. Puguh menuturkan, kepergian Rektor membuat duka yang mendalam bagi keluarga besar Unimma. Saat ini, merupakan tahun kedua kepemimpinan almarhum di Unimma. “Pemakaman secara prokes. Bahkan tadi sempat kita minta untuk transit di kampus, tidak diizinkan jadi kita salat dan mendoakan di sini (makam). Semuanya kita lakukan dengan prokes,” tuturnya. Puguh juga menyebutkan, pihak kampus langsung melakukan tracing terhadap seluruh civitas akademik setelah pak rektor masuk rumah sakit. Menurutnya, aktivitas almarhum yang cukup tinggi bisa jadi pemicu. Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unimma Sugiyono menuturkan, BPH akan melakukan rapat membahas mengenai usulan penjabat (Pj) Rektor Unimma. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: