Warga di Zona Merah Diminta tak Mudik, Bupati Wihaji Berharap Intervensi Kapolri

Warga di Zona Merah Diminta tak Mudik, Bupati Wihaji Berharap Intervensi Kapolri

MAGELANGEKSPRES.COM,BATANG – Bupati Batang Wihaji mengimbau kepada puluhan ribu warga Kabupaten Batang yang mencari rezeki di zona merah Covid-19 untuk tidak mudik terlebih dahulu. \"Tolong untuk warga Batang yang berada di tanah rantau agar tidak mudik dulu, ini demi kebaikan bersama dan keselamatan saudara kita yang di kampung,\" ujar Bupati Wihaji, Minggu (29/3/2020). Ia mengatakan, jika memang mendesak, maka warga diarahkan untuk melapor ke RT, agar ada tindak lanjut dari petugas Puskesmas untuk pengecekan kesehatan. \"Di tengah pandemi Covid-19 ini, mudik menjadi masalah. Maka saya minta Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk mengimbau agar perantau tidak mudik terlebih dahulu,\" pinta Wihaji. Selain itu, Wihaji juga berharap agar Kapolri bisa membantu, karena Pemerintah Daerah saat ini sangat kewalahan kalau ada ribuan pemudik pulang kampung. \"Tenaga medis kita tidak mampu memeriksa kalau setiap hari ada 1.000 warga yang pulang kampung. Oleh karena itu, saya minta bantuan Kapolri, dan Gubernur untuk dicarikan jalan keluarnya,\" ungkapnya. Sementara itu, kata Wihaji, untuk membantu masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Pemkab Batang akan membagikan puluhan ribu masker secara cuma-cuma. “Kita sudah pesankan sekitar 30 ribu masker yang akan distribusikan ke masyatakat secara gratis,” beber Bupati Wihaji. Ia mengungkapkan, 30 ribu masker tersebut merupakan produk dari UMKM Batang. Harapanya, selain membantu warga, juga agar ditengah lesunya usaha karena virus corona, pelaku UMKM bisa mendapatkan keuntungan dari pembuatan masker. “Penduduk Kabupaten Batang sekitar 700 ribu jiwa. Oleh karena itu kami harap Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, Ormas dan lainya bisa ikut membantu masker untuk masyarakat agar bisa mendapat masker semua,” harap Wihaji. Ditambahkan Wihaji, Pemkab Batang pasti akan hadir ketika betul – betul dalam keadaan darurat. Akan tetapi, kata dia, hal itu tidak bisa semuanya ditangani oleh Pemkab Batang, karena adanya keterbatasan anggaran. “Ini tugas sosial semua masyarakat, kalau memang dalam 20 hari masa stay at home ke depan ada warga tidak bisa makan atau membutuhkan bantuan, tolong dibantu. Ini saatnya kita bersama – sama untuk solid dan saling solidaritas antar sesama,” ajak Wihaji. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: