Ritual Wiwit Mbako, Tandai Awal Petik Tembakau di Temanggung
Warga Desa Bansari, Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung menggelar prosesi Ritual Wiwit Mbako, Kamis (18/8/2022) siang.(Foto: rizal ifan chanaris.)--magelang ekspres
Pihaknya khawatir, mengingat tembakau adalah sumber kehidupan banyak kalangan masyarakat, termasuk di Kabupaten Temanggung. Akan tetapi justru dianggap terus-menerus dipermainkan.
Padahal, petani tembakau telah memberi kontribusi terhadap negara dengan jumlah yang tidak kecil, mencapai angka Rp 210 triliyun per tahun.
“Melihat itu kita tidak bisa tinggal diam. Harus dilawan. Harus dibatalkan wacana revisinya. Kalau masih terus bergulir saya khawatir ini akan menjadi bom waktu yang sangat membahayakan kondisi sektor pertanian. Maka dari itu, kami juga berdoa semoga pasa tahun 2024 mendatang akan terpilih sosok presiden yang pro terhadap nasib petani tembakau,” pungkasnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com