Miris! BPBD Catat Ratusan Bencana Terjadi di Temanggung Tahun 2021

Miris! BPBD Catat Ratusan Bencana Terjadi di Temanggung Tahun 2021

TINJAU. Petugas BPBD Temanggung sedang meninjau lokasi tanah longsor di Kecamatan Kaloran beberapa bulan lalu.(Foto:Setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.COM - Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung mencatat ratusan bencana alam terjadi di sepanjang tahun 2021.

Kepala BPBD Temanggung Toifur Hadi merincikan, ratusan bencana alam tersebut yakni 182 bencana tanah longsor dan 69 puting beliung, 14 banjir 14, dan 1 kali gempa bumi.

"Bencana alam memang cukup sering terjadi, mengingat kondisi geografis Temanggung memang terdiri dari pegunungan dan perbukitan," katanya, kemarin.

Dikatakan, dari ratusan bencana alam tersebut, bencana alam tanah longsor menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi.

Tanah longsor terjadi karena sepanjang tahun 2021 intensitas hujan cukup tinggi, bahkan saat kemarau juga masih terjadi hujan. Padahal sebagian besar wilayah Temanggung berada di lereng gunung dan perbukitan. Tanah longsor biasanya terjadi usai hujan deras.

“Akibat derasnya air hujan itu tanah yang labil di beberapa daerah mengalami longsor," jelasnya.

Sedangkan tempatnya, tanah longsor berada di daerah pemukiman dan daerah lahan pertanian. Namun demikian ratusan bencana alam ini tidak menimbulkan korban jiwa."Mayoritas longsor tebing dan talud yang berada di pemukiman, dan biasanya berada di belakang rumah warga, sehingga kerusakan hanya terjadi di bagian belakang rumah," jelasnya.

Diakuinya, Temanggung merupakan salah satu paling rawan bencana alam. Sehingga Kabupaten Temanggung sangat membutuhkan support baik dari BPBD Provinsi maupun BNPB.

"Ya, tempat kami memang paling rawan terjadi tanah longsor. Hal tersebut karena kondisi setelah hujan deras serta banyaknya pemukiman di sekitar tebing dan lereng gunung,” ungkapnya.

Terkait kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan, lanjut Toifur, pihaknya mengadakan sosialisasi mitigasi ke 100 desa, sekolah kebencanaan, serta peningkatan peran pentahelix dalam penanggulangan bencana. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com