Pedagang Jajanan di Kota Magelang Keluhkan Kenaikan Harga Telur

Pedagang Jajanan di Kota Magelang Keluhkan Kenaikan Harga Telur

NAIK. Pedagang jajanan di Alun-alun Kota Magelang mengeluhkan kenaikan harga telur dan minyak goreng.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSRES.DISWAY.ID- Harga telur di Kota Magelang terus meroket belakangan ini. Tiap kilogramnya harga telur tembus Rp31.000.

Kenaikan tersebut dikeluhkan oleh para penjual jajanan yang menggunakan bahan baku telur karena berdampak terhadap pendapatan harian yang diperoleh.

Salah satu penjual jajanan telur gulung di Alun-alun Kota Magelang bernama Prasojo (50) bahkan mengaku jika kenaikan harga ini sampai membuatnya bingung untuk menentukan besaran porsinya.

“Bingung antara mau menaikkan harga atau mengurangi porsinya. Liburan saja belum tentu laris, khawatir kalau dinaikkan (harga jualnya),” katanya di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (28/8).

Dalam sehari ia memerlukan telur sampai 4 kilogram. Telur gulung miliknya dijual mulai dari Rp2.000 sampai Rp3.000 per tusuk.

“Kalau dulu modal beli telur Rp100.000 sudah cukup. Sekarang minimal Rp150.000 belum lagi minyak goreng yang sekarang masih mahal. Belum juga pertalite yang katanya mau naik. Makin pusing,” ujarnya.

Selain pedagang jajanan, pedagang nasi goreng dan warung makan juga mengeluhkan hal yang sama. Di satu sisi mereka enggan menaikkan harga, karena kondisi baru mulai pulih setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19.

“Nggak berani terus terang kalau ngurangin porsi telurnya karena pasti akan mengubah cita rasa. Beraninya ya paling pinter-pinter supaya nggak rugi ketemunya,” ucap Wati, pedagang nasi goreng di kawasan Alun-alun.

Salah seorang pedagang telur dan kebutuhan pokok lainnya, di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Purwati (55) mengaku kenaikan harga telur memberikan dampak terhadap beberapa pedagang makanan yang berlangganan di kiosnya.

“Beberapa mereka mengurangi, bahkan berhenti beli telur. Banyak juga yang berhenti berjualan,” akunya.

Menanggapi hal itu, Pemkot Magelang akan terus memantau situasi perkembangan harga kebutuhan pokok di semua pasar tradisional. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat mewacanakan pengusulan operasi pasar (OP) jika kenaikan kian tak terkendali.

“Kalau kenaikan ini konsisten dan terus terjadi kami akan usulkan ke Provinsi Jawa Tengah supaya mengadakan operasi pasar khusus telur ayam. Seperti yang kami lalukan saat menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok komoditas lain sebelumnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kota Magelang, Syaifullah. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com