Mendikbudristek Ajak Seribuan Maba UMP Sukseskan Gerakan Merdeka Belajar

Mendikbudristek Ajak Seribuan Maba UMP Sukseskan Gerakan Merdeka Belajar

PPKKMB. Seribuan mahasiswa baru UMP menjalani PPKKMB hari pertama di auditorium kampus setempat, kemarin. (foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Seribuan mahasiswa baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) diajak untuk turut menyukseskan Gerakan Merdeka Belajar melalui program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan aktif mengikuti program tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan potensi dan bakatnya secara maksimal dan mampu menentukan arah masa depan dengan tepat.

Ajakan itu disampaikan oleh  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim BA  MBA, saat memberikan sambutan secara virtual pada hari pertama Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKKMB) UMP Tahun 2022, Senin (19/9). Acara berlangsung di Auditorium Kasman Singodimedjo dihadiri antara lain Ketua BPH, H Sartu Ali Muhsin SAg I, Rektor UMP, Dr Rofiq Nurhadi MAg, para Wakil Rektor, dan Dekan.

Mendikbudristek yang akrab disapa Mas Menteri menyebut, menjadi mahasiswa merupakan fase menyenangkan dibanding jenjang pendidikan sebelumnya. Pada fase ini, mahasiswa jauh lebih leluasa untuk belajar sesuai dengan minatnya masing-masing.

“Apalagi sekarang ada program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang sudah berjalan 2 tahun yang diikuti ratusan ribu mahasiswa di seluruh Indonesia,” sebutnya.

Menurutnya, MBKM memiliki banyak program belajar di luar kampus yang dapat diikuti mahasiswa untuk menentukan arah masa depan. Mulai dari magang, studi independen bersertifikat, melakukan project riset, project kemanusiaaan atau kewirausahaan, mengajar di daerah-daerah 3T, hingga pertukarran pelajar, baik di dalam maupun luar negeri.

Selain program belajar di luar kampus, Kemendikbudristek juga meluncurkan program Praktisi mengajar. Para ahli akan datang ke kampus untuk berbagai pengetahuan dan pengalamannya sekaligus menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi mahasiswa.

“Saya berharap, adik-adik mahasiswa tidak melewatkan peluang emas ini. Cari tahu informasi tentang program-program MBKM, dari dosen, kakak tingkat, dan tentunya situs resmi kampus merdeka,” ungkapnya.

“Saya tunggu partisipasinya untuk menyukseskan gerakan merdeka belajar,” imbuhnya menandaskan.

Kegiatan PPKKMB secara resmi dibuka oleh Rektor UMP, Rofiq Nurhadi MAg. Senada dengan Mendikbudristek, pihaknya mendorong agar mahasiswa aktif berpartisipasi dalam berbagai program MBKM sehingga siap untuk menjadi kader penerus bangsa. Hal itu juga sesuai dengan tema yang diangkat dalam PPKKMB tahun ini, yakni Merdeka Belajar, Islami, dan Berdampak untuk Negeri.

“Mari kokohkan niat untuk berprestasi, berkarya, dan menjadi sukses,” tegasnya.

Sementara itu, Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi selaku Ketua Panitia PPKKMB Tahun 2022, Mahendra Galih Prasaja SE MM, menyebut  PPKKMB diikuti sekitar 1.100 mahasiswa baru yang berasal dari 15 program studi dan 5 fakultas. Dari jumlah itu, sekitar 13 di antaranya merupakan difabel. Kendati berkebutuhan khusus, para mahasiswa difabel tersebut dipastikan dapat mengikuti kegiatan dengan baik dengan adanya pendampingan dan fasilitasi yang memadai.

“Beberapa mahasiswa difabel yang ikut dalam PPKKMB tahun ini terdiri atas tuna netra, tuna daks, serta tuna rungu. Mereka didampingi oleh 13 mahasiswa dari ULDKM, Unit Layanan Difabel dan Konseling Mahasiswa,” sebutnya.

Dijelaskan,  PPKKMB dijadwalkan berlangsung mulai Senin (19/9) hingga Jumat (23/9). Selama lima hari tersebut, mahasiswa diajak untuk mengikuti beragam aktivitas. Beberapa di antaranya yakni pengenalan kampus secara umum, seminar-seminar dan motivasi dengan menghadirkan sejumlah pakar serta profesional, Masta IMM, Struktur Organisasi dan Tata Kelola Fakultas Program Studi, dan pawai ta’aruf. Ada pula parade oleh seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), flashmob, dan papermob.

Secara umum, lanjutnya, PKKMB dilakukan dalam full offline, tetapi mahasiswa tetap mematuhi Prokes dengan tetap memakai masker.
“PKKMB ini wajib bagi mahasiswa baru. Bagi yang tidak bisa ikut, diarahkan untuk ikut PKKMB tahun depan. Karena salah satu syarat ujian skripsi, harus mengikuti PKKMB. Kalau ikut tahun selanjutnya statusnya jadi PKKMB on going berlaku untuk mahasiswa semester 3, 5, dan 7,” terangnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com