Kota Magelang Optimistis 2023 Bebas BABS

Kota Magelang Optimistis 2023 Bebas BABS

VERIFIKASI. Tim Verifikator ODF Jawa Tengah mendatangi Kota Magelang disambut Walikota dr Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian, kemarin.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Tahun 2023 mendatang, Pemkot Magelang optimistis bisa meraih Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BABS). Beberapa instrumen mulai jadi titik fokus Pemkot untuk mencapainya.

Hal itu dikatakan Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz saat menyambut Tim Verifikator ODF Jawa Tengah di Pendopo Pengabdian, Rabu (21/9).

“Kota Magelang mendorong pemenuhan 5 pilar kriteria ODF. Harapannya 2023 sudah bisa ODF 100 persen,” kata Aziz.

Strategi terdekat, pemerintah akan intens menyosialisasikan terkait program ini. Pemkot bahkan siap mengalokasikan anggaran bantuan kepada rumah tangga yang belum menggunakan jamban higienis. Termasuk juga memberi pendampingan dan monitoring evaluasi (monev) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.

“Kita juga libatkan Kelompok Tembang Tidar, PKK, dan semua komponen untuk turut serta. Di samping itu kita sudah punya instrumen peraturan daerah, mengenai kewajiban mendirikan bangunan dengan ketentuan jamban higienis,” ujarnya.

Namun persoalannya, di Kota Magelang sendiri masih terdapat sekitar 3 persen rumah tangga yang belum menerapkan higienitas limbah domestik. Oleh karenanya, agar jumlah tersebut dapat dikurangi, Pemkot Magelang siap untuk memberikan bantuan dana.

“Terutama bagi keluarga miskin nanti kita bantu untuk pembangunan jamban yang sesuai ketentuan dan kesehatan. Harapan kita di tahun 2023, Kota Magelang bebas dari buang air besar sembarangan,” tandasnya.

Ketua tim verifikator, Yuni Rahayuningtyas menjelaskan, verifikasi yang akan dilakukan pihaknya merupakan keseriusan Pemkot Magelang mengatasi masalah BABS.

Mereduksi BABS jadi nol persen, katanya, juga sebagai dukungan program pencegahan stunting.

"Verifikasi ini merupakan rangkaian meningkatkan kesadaran masyarakat mengubah perilaku. Kami tekankan karena beberapa daerah yang mengusulkan dilakukan verifikasi kenyataannya warga BAB di jamban tapi kontradiktif karena masih dialirkan ke sungai," paparnya.

Dia berharap kondisi tersebut tidak terjadi di Kota Magelang. Adapun Kota Magelang adalah daerah ke-28 yang diverifikasi. Saat ini ada 25 daerah di Jawa Tengah yang telah mendapatkan sertifikat ODF.

“Program ODF telah dirintis sejak 2016, yang artinya sudah banyak langkah agar ODF di Jawa Tengah terwujud dengan penggunaan dan akses jamban dengan benar,” imbuhnya.

Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi, pelatihan, dan advokasi kepada seluruh stakeholders. Termasuk memberikan penghargaan kepada sanitarian dan sebagainya.

"Apabila masih ditemukan yang belum sesuai dengan kriteria akan jadi bahan pembinaan, dan harus segera diperbaiki. Harapannya bukan mendapatkan sertifikat ODF tapi langkah awal menuju pilar selanjutnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com