Destana Ujung Tombak dalam Penanganan Bencana di Temanggung

Destana Ujung Tombak dalam Penanganan Bencana di Temanggung

LATIHAN. sejumlah anggota Desatana sedang berlatih memasang tenda darurat beberapa waktu lalu.(Foto: setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Tingkat kerawanan bencana alam selama cuaca ekstrem menjelang musim penghujan, membuat Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung menambah desa tanggung bencana (Destana).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan, Desa Botoputih Kecamatan Tembarak dan Desa Wates di Kecamatan Wonoboyo ditetapkan sebagai Desatana, kedua desa ini mempunyai tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.

"Penanganan bencana akan lebih cepat, sosialisasi kepada masyarakat juga bisa lebih cepat tersampaikan, mengingat bencana bisa terjadi kapan saja," katanya, Kamis (13/10)

Ia mengatakan, dengan penambahan dua Desatana ini, di Temanggung saat ini sudah ada 23 Desatana. Desa-desa ini bisa menjadi contoh dan memberikan pemahaman serta pengertian kepada desa lainnya terkait dengan penanganan bencana alam.

"Tidak hanya berfungsi di desanya saja, tapi juga membantu desa lain di sekitarnya saat terjadi bencana maupun dalam sosialisasi," harapnya.
Toifur menyampaikan Destana merupakan ujung tombak dalam penanganan bencana, pertama memberikan informasi ketika ada bencana dan secara kewilayahan mereka sudah paham.

"Kemudian ketika terjadi hujan lebat mereka akan mengantisipasinya, yakni meminta masyarakat yang mungkin tinggal di lereng untuk bisa menyiapkan diri, supaya tidak terjadi korban," katanya.

Ia menyampaikan ketika terjadi bencana maka informasi bisa lebih awal karena sudah mempunyai jaringan di desa.

"Peran serta mereka luar biasa dan ketika format laporannya lebih jelas, maka antisipasinya juga lebih enak," katanya.

Toifur menyampaikan ke depan tidak menginginkan ada bencana, namun sebagai antisipasi pihaknya selalu koordinasi soal informasi cuaca dengan BMKG.

"BMKG secara berkala memberikan edaran ke kami dan kami tindaklanjuti edarkan tersebut sampai ke bawah, terutama jika ada peringatan dini di suatu daerah ini sangat penting," katanya.

Menyinggung daerah rawan bencana longsor, dia menyebutkan antara lain di Kecamatan Gemawang, Wonoboyo, Tretep, Bansari, Pringsurat, dan Kaloran.
"Hujan yang terjadi akhir-akhir ini memang cukup lebat, yang harus diwaspadai adalah bencana tanah longsor, angin puting beliung dan banjir,"pesannya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com