Usai Viral Pasang Wajah Ganjar, Kopi Tugiman Banjir Pesanan

Usai Viral Pasang Wajah Ganjar, Kopi Tugiman Banjir Pesanan

VIRAL. Pemilik kopi Tugiman, Zaenal Arifin (38) saat ditemui di rumah produksinya, di Kwadungan Gunung I, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.(foto : huni wejang/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Temanggung selain dikenal sebagai Kota Tembakau, ternyata juga menyimpan potensi kopi lokal yang memukau. Sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah, kualitas kopi dari Temanggung tidak perlu diragukan lagi.

Salah satunya adalah kopi lokal Temanggung yang sedang viral baru-baru ini karena memasang wajah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kemasannya dengan nama merek Kopi Tugiman.

Seperti yang diketahui, nama Tugiman merupakan nama yang disematkan kepada Ganjar Pranowo, seusai videonya bersama dua bocah viral di media sosial Tiktok, beberapa waktu lalu.

Tidak disangka, penggunaan nama Tugiman dalam merek kopi tersebut ternyata membawa berkah tersendiri bagi pemilik.

Zaenal Arifin (38), pemilik produk Kopi Tugiman menyebut, setelah kopinya diketahui Gubernur pada saat acara pameran di Agro Festival Suropadan dan diunggah di media sosial, sekarang banyak yang mengenal Kopi Tugiman dan mencarinya.

“Kita juga tidak tau kalau mau di-up pak gubernur jadi seperti sekarang ini, tidak menyangka, karena Tugiman dulu, lalu kita menyesuaikan dengan lagu Farel itu yang Tugiman, ternyata dibikin tiktok oleh Pak Ganjar," kata Zaenal, Minggu, 13 November 2022.

Pemilik Omah Kopi Kwadungan Temanggung tersebut menuturkan, awal mula terciptanya Kopi Tugiman bermula ketika ia bersama kelima rekannya yang tergabung dalam komunitas Kopi Berteman atau Komunitas Kopi Bersenyum Temanggung ingin mengembangkan sebuah produk bersama yang mudah dikenal dengan merk yang mudah diingat.

“Jadi awalnya ada kopi Tugiman itu karena kita di komunitas, saya sudah punya produk sendiri dan teman-teman yang lain sudah punya produk sendiri. Kebetulan kita nyeletuk saja, spontanitas, Tugiman, karena filosofi tugiman sendiri ada, tukang gawe nyaman,” ungkapnya.

Bertempat di rumah produksinya yang terletak di Kwadungan Gunung I, Kecamatan Kledung tersebut, setiap harinya Zaenal dibantu 7 orang karyawannya, mampu memproduksi 100-200 bungkus Kopi Tugiman.

Ada 3 jenis pilihan kopi, yaitu robusta, arabica, dan blend yang merupakan campuran arabika dan robusta. Masing-masing kopi Tugiman dibanderol dengan harga mulai dari Rp15 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung dari jenis kopi serta ukuran kemasan.

Saat ini, peminat kopi Tugiman tidak hanya terbatas Temanggung, Jawa Tengah, atau Pulau Jawa saja. Beberapa bahkan ada peminat dari Papua, Kalimantan, dan daerah lainnya.

“Paling jauh saat ini Papua, dan paling banyak penjualan di dominasi di wilayah Jakarta. Kalau untuk masyarakat Temanggung sendiri juga banyak yang dateng kesini, kita buka dari jam 9 sampai jam 12 alhamdulillah selalu ramai, seperti sekarang ini kita kedatangan teman-teman dari Ansor", ungkap Zaenal.

Saat ditanya perihal viralnya kopi Tugiman, dia mengaku jika tingginya antusiasme masyarakat terhadap Kopi Tugiman karena mungkin kecintaannya pada Tugiman, bukan karena kopinya. Sebab, sepengetahuannya, peminat kopi Tugiman ini tidak mengetahui perbedaan kopi secara spesifik. Meskipun begitu, pihaknya tetap menetapkan standar kopi tersendiri yang diperoleh dari wilayah di Temanggung.

“Kopinya itu dari temen-temen komunitas yang dibawa kemari dalam bentuk greenbean, dan itu kami menetapkan standar tersendiri, jadi benar-benar kopi pilihan. Untuk kopi arabica itu dari Sumbing dan Jumprit sedangkan robusta berasal dari kopi Candiroto dan Gemawang,” jelas Zaenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com