Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Mertoyudan Peragakan 17 Adegan, Digelar Tertutup
REKONTRUKSI. Salah satu adegan yang diperagakan oleh Dhio di dua mobilnya yang terparkir di luar rumah.(foto : Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES. DISWAY.ID - Rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga yang dilakukan anak bungsu, Dhio Daffa Syadilla (22), digelar secara tertutup di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (19/12/2022).
Terdapat kurang lebih ada 17 adegan yang diperagakan, seperti dari Dhio mencari metode pembunuhan di internet, memesan arsenik dan sianida hingga mencampurkan racun ke minuman.
"Selanjutnya kami akan melengkapi berkas. Target awal tahun (2023) kita bisa segera limpahkan ke kejaksaan," ucap Pelaksana Tugas Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Magelang AKP Setyo Hermawan.
Dalam kesempatan itu, kuasa hukum tersangka Satria Budi menuturkan, Dhio ingin meminta maaf kepada keluarga besar korban dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
"Pelaku sangat terguncang jiwanya untuk menyampaikan permintaan maaf," ungkap Budi.
Tiga orang dalam satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya pada 28 November silam.
Korbannya adalah ayah, ibu, dan kakak dari Dhio. Yakni, Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Chaiurunnisa (25). Mereka bertiga meninggal dunia akibat diracun zat sianida dalam minuman yang dicampur oleh pelaku yang merupakan anak kedua.
Peristiwa di tempat tinggal mereka, di Dusun Prajenan Mertoyudan.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa 15 November 2022 sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka sudah memiliki niat untuk merencanakan pembunuhan kedua orang tua dan kakak perempuannya.
Beberapa hari berikutnya baru muncul ide akan melakukan pembunuhan dengan cara diracun. Lalu tersangka mencari tahu bahan kimia yang dapat digunakan untuk melakukan pembunuhan.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 17 November 2022, tersangka menemukan bahan kimia di google. Dan melakukan pemesanan secara online melalui aplikasi Tokopedia dengan nama bahan kimia yaitu arsenik. Selanjutnya bahan kimia tersebut tersangka terima pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022.
Kemudian pada Rabu 23 November 2022, tersangka mencampurkan bahan kimia arsenik di minuman dawet yang dibelinya dari Dusun Butuh Purworejo. Kemudian dawet tersangka berikan kepada kedua orang tua dan kakak perempuan.
Tetapi rencana tersebut gagal karena ternyata bahan kimia arsenik tersebut kurang bereaksi. Dan hanya menimbulkan mual-mual, muntah serta diare pada kedua orang tua dan kakak perempuan tersangka.
Selanjutnya tersangka melakukan browsing kembali bahan kimia yang lebih dapat menimbulkan kematian yaitu bahan kimia Kalium cn. Lalu pada Jumat 25 November tersangka membeli bahan kimia tersebut di Tokopedia dan berencana akan melakukan pembunuhan tersebut pada Senin 28 November 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com