Sejarah Permainan Lato-Lato, Mainan Jadul yang Juga Dimainkan Oleh Jokowi

Sejarah Permainan Lato-Lato, Mainan Jadul yang Juga Dimainkan Oleh Jokowi

VIRAL. Permainan jadul, lato-lato kini kembali dimainkan oleh anak-anak yang juga viral di media sosial.(Foto : ika zahara/magelangekspres.)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Lato-lato, mainan anak yang berbunyi 'tek-tek-tek' itu kini tengah viral dimainkan oleh anak-anak. Tak diduga orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo juga memainkan permainan jadul tersebut.

Dilansir dari akun instagram gubernur Jawa Barat, @ridwankamil bersama Presiden Jokowi yang tengah melakukan kunjungan di pasar dan melihat anak-anak sedang bermain lato-lato, yang membuat Jokowi tertarik mencobanya.

Bak anak-anak yang sedang mengajari teman lain, Ridwan Kamil memberi arahan kepada Jokowi cara memainkan permainan lawas itu. Aksi Jokowi ini mengundang gelak tawa semua yang menyaksikan kedua pejabat itu.

Penghuni sosial media instagram juga saling memberikan komentar terkait aksi lucu ini. Seperti komentar @herry_3007,  "lato-latonya mahal tuh kalo dijual karena ada sejarahnya dipegang pak presiden," tulisnya.

Berkat muncul di tik tok permainan jadul ini kembali dimainkan oleh anak-anak. Nama mainan ini berbeda di tiap wilayah, ada yang menyebutnya nok-nok, tek-tek, lato-lato dan lain-lain.

Sebelumnya mainan ini sudah viral di luar Indonesia. Dikutip dari Groovy History, di Amerika Serikat mereka menamai clackers, click-clacks, knockers, Ker-Bangers dan clankers yang tren di tahun 60-an dan 70-an.

Saking viralnya di masa itu, pada awal tahun 1970 mampu menjangkau penduduk di Calcinatello, Italia. Sayangnya permainan ini menimbulkan banyak kasus cedera yang memicu perhatian orang tua dan pemerintah setempat yang menyebabkan permainan ini ditarik dari pasaran.

Sebelumnya permainan ini merupakan sebuah senjata dari Argentina yang dinamai Bolas atau Boleadoras, senjata yang digunakan oleh gauchos (koboy) yang mencoba menangkap guanaco (hewan yang terlihat seperti ilama).

Lato-lato ini terbuat dari dua bola polimer padat yang masing-masing bola memiliki dimeter sekitar 5 cm yang dihubungkan dengan sebuah tali yang kokoh.

Di masa itu, permainan ini terbuat dari akrilik atau kaca temper yang mudah pecah. Kemudian diganti menggunakan bahan plastik yang ternyata mudah pecah dan menimbulkan serpihan-serpihan itu mengenai anak-anak yang bermain.

Hal ini membuat Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat terpaksa mengeluarkan peraturan tentang larangan mainan yang mengandung bahaya bahan kimia, mudah terbakar atau radioaktif.

Tepat pada tahun 1971 FDA mengeluarkan ketetapan baru tersebut. Hal ini menjadi hambatan bagi para pembuat lato-lato yang membuatnya tidak dapat menjual kembali.

Permainan ini dimainkan di Indonesia pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an. Saat ini permainan ini telah dibuat dengan bahan polimer yang aman dan tidak mudah pecah atau meledak.

Dan kini permainan itu tengah viral bersliweran di tik tok dan instagram yang jika dimainkan dapat melatih koordinasi mata dan tangan, tetapi juga menimbulkan bunyi yang bising. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com