Korban Banjir Bandang di Wonosobo Diinventarisir, Bupati: Banyak Rumah Rusak
MONITOR. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat didampingi Kepala DPUPR dan Kalak BPBD melakukan monitoring terhadap pemukiman Kasiran Mlipak yang diterjang banjir bandang.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Pemkab Wonosobo akan melakukan inventarisasi terhadap 34 KK korban banjir bandang di Kampung Kasiran, Mlipak, Wonosobo. Pasalnya banyak warga yang rumahnya rusak, kehilangan perabot rumah tangga dan tempat tidur.
“Saya sudah melihat kondisi Kampung Kasiran pascabanjir bandang, dampak dari jebolnya tanggul saluran Mangli. Kondisi bermacam macam, banyak rumah rusak, fasilitas umum seperti jalan dan tempat ibadah juga mengalami hal yang sama,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat usai melakukan monitoring di Kampung Kasiran bawah Kelurahan Mlipak, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, kondisi perkampungan cukup parah, sebab saat tanggul jebol ketinggian mencapai 1 meter, dan kondisi air mengalir deras. Sehingga, otomatis barang barang di bawah satu meter itu hilang, sarana untuk kebutuhan pokok porak porandan, kasur dan perabot rumah berkumpul di satu titik.
“Pemerintah kabupaten hadir, ada DPUPR, BPBD, relawan dan juga TNI Polri. Dari BBWS juga hadir, langsung turun ke titik penanganan persoalan, langsung bergotong royong,” katanya.
Untuk penanganan jangka pendek langsung simultan, dengan aktivitas bersih bersih fasilitas umum, rumah dan pemerintah kelurahan dan RT RW melakukan pendataan, sebab banyak keluhan dari warga, ada yang kasurnya hilang, kompornya hilang, ada uang yang hilang, termasuk kolam ikan berisi bawal.
“Hari ini kita distribusi permakanan sebagai kebutuhan dasar, masih dicover dapur umum. Besok pagi sudah mulai mengalir, dari PUPR langsung mengurus problem utama, kalau ada luapan bisa diatasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Wonosobo Nurudin Ardiyanto mengatakan lebar tanggung yang jebol mencapai 20 meter, dengan kedalaman 3 meter, sehingga mengalami tekanan cukup kuat, meski air pertama kali tidak langsung ke pemukiman, tetapi melintas area kebun dan persawahan.
“Tim operasional sejatinya sudah melakukan berbagai upaya pengaturan saluran air, namun untuk saluran Mangli saat ini mendapatkan dua beban sekaligus, salah satunya luapan air drainase kota,” bebernya.
Pihaknya mengaku, kedepan, saluran drainase kota akan dipisah, sehingga tidak masuk ke saluran mangli. Dan melakukan pengawasan serta pengawalan terhadap sistem drainase yang ada di pemukiman.
Kepala Bidang OP BBWS SOP, Antyaksa Inkana D mengaku akan membantu secara teknis untuk tanggul yang jebol. Sebab, memang sudah berumur lama dan fungsi irigasi juga ada fungsi lain. Salah satunya bentuk bantuan dengan mengirimkan geobag sebanyak 150 buah ukuran besar.
“Kami dari BBWS Serayu Opak, kita kirimkan 150 geobag, ukuran besar, untuk mendukung perbaikan saluran yang dilakukan oleh DPUPR. Kalau longsor langsung di tutup tanah itu akan larut. Bentuk geobag seperti kantong nanti akan diisi material yang ada di sekitar lokasi. Lama lama padat sendiri,” katanya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com