Produktivitas Cabai Turun, Petani: Beruntung Harganya Sedang Tinggi
PETIK Salah satu petani di Kecamatan Tembarak sedang memetik cabai diladngnya kemarin.(Foto:Setyo wuwuh/temanggung ekspres )--magelang ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Tingginya curah hujan yang terjadi selama dua bulan terakhir ini membuat produktivitas cabai di tingkat petani mengalami penurunan antara 20 hingga 30 persen.
Sugeng Riyadi salah satu petani di Desa Menggoro Kecamatan Tembarak menuturkan, tanaman cabai sangat tergantung dari cuaca, di saat cuaca bagus, produksi cabai bisa lebih maksimal.
Namun lanjutnya, ketika cuaca tidak mendukung atau terjadi cuaca ekstrem, apalagi hujan pada malam hari, maka tanaman cabai tidak bisa tahan.
"Jika banyak terjadi hujan pada malam hari biasanya cabai menjadi busuk dan tidak tahan lama, tanaman cabai kadang juga banyak yang mati karena busuk batang," terangnya.
Tidak hanya itu tuturnya, cuaca ekstrem yang terjadi seperti saat ini juga menyebabkan tanaman cabai rentan terhadap penyakit terutama patek. Padahal jika tanaman cabai sudah terserang patek susah untuk diatasi.
Senada juga disampaikan Ozan petani cabai lainnya, cuaca ekstrem juga menyebabkan timbulnya banyak penyakit di tanaman cabai, penyakit yang timbul saat musim seperti ini biasanya susah diatasi.
"Sampai sehari dua kali penyemprotan dengan pestisida saja kadang tidak sembuh, dan akhirnya tanaman cabai yang kalah dan mati," tuturnya.
Ia menuturkan, hanya saja saat ini petani masih sangat beruntung, di saat produktivitas cabai turun, harga jual cabai di tingkat petani semakin membaik.
Saat ini harga jual cabai jenis sret merah mencapai Rp52.000 hingga Rp56.000 per kilogram.
Harga tersebut katanya, sangat tergantung dari jenis cabai yang ditanam, mulai dari cabai jenis ori, lokal, dan genjah.
Sedang cabai keriting merah tuturnya, saat ini harga jualnya mencapai Rp35.000 per kilogram, harga ini naik dari sebelumnya yang hanya di kisaran Rp20.000 per kilogram.
"Cabai sret itu naik dari harga Rp30.000 menjadi Rp52.000 per kilogram, naiknya bertahap sejak tiga pekan terakhir ini," jelasnya.
Terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, meskipun produksi cabai di awal tahun ini mengalami penurunan, namun untuk ketersediaan cabai jenis sret di tingkat petani masih tercukupi hingga Lebaran mendatang.
"Masih aman karena saat ini sebagian petani di Temanggung mulai memanen komoditas tersebut. Kalau di daerah Temanggung ketersediaan cabai sret masih tersedia dan cukup, karena kemudian tadi produktivitasnya agak turun karena curah hujan yang sangat luar biasa ini. Tetapi secara harga temen-temen petani masih menikmati harga karena sangat tinggi, jadi turunnya produktivitas itu tertutupi dengan harga jual," tegasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres