Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Wonosobo Tanam Pohon Jenis Ini
TANAM. Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo bersama BRIN RI lakukan giat tanam pohon sakura Himalaya di Arboretum Wisata Kalianget Wonosobo, Kamis (8/6/2024).-mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo gandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI melakukan penanaman pohon sakura.
Dalam penanaman yang dilakukan di Arboretum Wisata Kalianget Wonosobo, Kamis 6 Juni 2023 tersebut, DLH gandeng BRIN.
Pejabat fungsional BRIN RI, Pamungkas Brama Putra mengatakan jenis pohon yang ditanam bibit sakura dari Himalaya, bukan Jepang.
"Pohon sakura ini saya sebut kerabat sakura. Soalnya memang bukan produk Jepang melainkan produk bibit Himalaya. Hanya saja sudah diadaptasikan di Jepang," jelas Pamungkas saat ditemui Wonosobo Ekspres, Kamis, 8 Juni 2023.
BACA JUGA:Manfaatkan Turnamen Sepak Bola, PPK Sapuran Sosialisasikan Pemilu 2024
Jenis pohon sakura tersebut, jelasnya, masuk dalam jenis Prunus Cerasoides. Di Indonesia banyak dilestarikan di Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur.
"Jenis Prunus Cerasoides ini sebanarnya di luar negeri familiar dinamakan Himalayan Cherry yang ditanam pertama kali pada tahun 1963. Karena bunganya menyerupai sakura asli Jepang, sehingga sampai sekarang kita menyebutnya sakura Himalaya," paparnya.
Untuk tahap awal penanaman pohon sakura, vitamin harus terpenuhi. Vitamin B1, tambahnya, selain untuk mengubah karbohidrat menjadi energi juga berguna agar pohon dapat beradaptasi dengan cuaca di Wonosobo.
Kepala DLH, Endang Lidiyaningsih mengatakan kondisi perubahan iklim hendaknya disikapi seksama. Penanaman pohon jadi salah satu alternatif baginya.
BACA JUGA:62 Desa Proklim di Wonosobo Incar Kualitas SDM
"Merespon iklim di Wonosobo, kita tadi lakukan penanaman beberapa macam pohonan, salah satunya pohon sakura. Tidak ada tujuan khusus kenapa memilih pohon sakura. Kita hanya ingin ciptakan suasana baru di Wonosobo, selain untuk menjaga kelestarian lingkungan juga untuk meningkatkan daya tarik wisatawan," tuturnya.
Hadir dalam kesempatan itu, 16 komunitas lingkungan, beberapa sekolah adiwiyata, BRIN RI, BSI LHK Surakarta, dan seluruh jajaran forkopimda. (mg7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres