Kegiatan Jeda Semester SMPN 5 Kota Magelang Wujudkan Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan Jeda Semester SMPN 5 Kota Magelang Wujudkan Profil Pelajar Pancasila

TANAM POHON. Siswa SMPN 5 Kota Magelang saat melakukan proses penanaman pohon tabebuya. IST--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Upaya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila terus dilakukan SMPN 5 Kota Magelang, Jawa Tengah. Jeda semester genap tahun ajaran 2022/2023 dimanfaatkan siswa kelas VII dan VIII dengan berbagai aktivitas positif.

Selama 10 hari, 13 sampai 23 Juni mereka melangsungkan kegiatan. Meliputi Parenting, Perlombaan, Adiwiyata, dan Pramuka. Sebelumnya mereka menjalani Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT), 5 sampai 12 Juni.

“Waktu jeda semester genap tahun memang lebih panjang. Isi kegiatan jeda semester ini bagian juga dari P5. Ada Cinta lingkungan. Cinta budaya. Ada kerja sama hingga menguatkan jiwa raga," kata Kepala SMPN 5 Kota Magelang, Eti Herwati, S.Pd, Kamis 22 Juni 2023.

P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

P5 adalah upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

"Kegiatan dalam jeda sementer ini juga untuk mewujudkan visi sekolah. Visinya Berprestasi dan Berakhlak Mulia serta Berwawasan Lingkungan dan Global," tambahnya

Dikatakan, untuk parentingnya menghadirkan Ustaz Wahyono, S.PdI sebagai pembicara. Lokasinya di sekolah setempat, 13 dan 14 Juni.

“Orang tua juga kita undang. Kita sama-sama peduli memperhatikan anak. Keluarga (orang tua) sama sekolah, satu tujuan membentuk karakter anak-anak. Mewujudkan akhlak mulia,” jelasnya.

Terlebih dalam membentuk akhlak mulia, setiap pagi pada Selasa, Rabu dan Kamis, SMPN 5 memiliki program Gelis (Gerakan Literasi Kitab Suci). Alokasi waktunya 15 menit.

Untuk perlombaannya meliputi tenis meja, bola voli, gobag sodor, futsal. Sedangkan kegiatan yang mendukung Adiwiyata ada baksos kebersihan dan gerakan bersih kota, jalan sehat sambil pungut sampah.

“Dalam membersihkan lingkungan atau reresik kutho, kelas VII di lingkungan sekolah. Kalau kelas VIII di Rindam, Alun-alun, Taman Badaan, Pecinan (Jalan Pemuda). Begitu pas jalan lihat sampah, terutama plastik dipungut,' kata Waka Kesiswaaan, Retno Setyaningrum S.Pd.

Selain itu, adalagi kebersihan kelas dan lingkungan, kunjungan ke Taman Kyai Langgeng (TKL) dan Kebun Raya Gunung Tidar sembari tanam pohon.

"Untuk kelas VII di TKL. Untuk kelas VIII di Gunung Tidar. Masing-masing ada delapan kelas. Tiap kelas menanam satu pohon. Pohon yang ditanam tabebuya," jelasnya.

Dengan melakukan penanam di tempat umum tersebut, selain ikut melestarikan alam siswa juga merasa ikut memiliki.

"Dengan merasa memiliki, sehingga ikut menjaga lingkungan," tambahnya.

Yang tak kalah penting dengan Adiwiyata adalah pembuatan ecobrick. Apalagi saat ini sekolah yang beralamatkan di Jalan Jeruk tersebut sedang menuju Sekolah Adiyiwata Nasional.

Ketua Adiwiyata SMPN 5, Emha Hendra Ngainun Najib menambahkan ecobrick adalah inovasi yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya, eco dan brick. Secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan.

Teknis di sekolah tersebut, sampah plastik yang telah terpungut dan dikumpulkan siswa, lalu dimasukkan dalam botol bekas air mineral sampai padat.

“Ecobrick ini lalu kita kumpulkan. Kalau sudah terkumpul banyak, bisa dibuat meja, kursi dan lainnya,” tandas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini.

Sedangkan untuk kegiatan Pramuka, dalam jeda semester tersebut, siswa kelas VII menjalaninya di sekolah satu kali. Isinya pendalaman materi

“Isinya lebih membekali siswa tentang Kepramukaan. Materi yang disampaikan seperti tentang kode - kode dalam Pramuka. Pengenalan atribut. Mendirikan tenda. Membuat yel-yel,” kata Pembina Pramuka. Drs Triyana.

Sedangkan kelas VIII akan menjalani kemah bakti selama tiga hari, 24 sampai 26 Juli di Lembah Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Persiapan sudah mulai dilakukan. Apa-apa yang harus dibawa, persiapan kegiatannya. Misalnya anak-anak harus bawa apa saja saat api unggun? dan lain sebagainya,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, kelas VII berjumlah 253 siswa. Kelas VIII 249 siswa. Mereka akan menerima rapor pada Sabtu 24 Juni. Setelah itu menjalani liburan mulai 26 Juni, kembai masuk 17 Juli. Sedang siswa kelas IX tahun ajaran 2022/2023 telah menjalani pelepasan atau wisuda pada 8 Juni lalu. (rls/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: