Isu Data 337 Juta WNI Bocor, Kepala Disdukcapil Wonosobo : Jumlah Penduduk Indonesia Tak Sampai Segitu

Isu Data 337 Juta WNI Bocor, Kepala Disdukcapil Wonosobo : Jumlah Penduduk Indonesia Tak Sampai Segitu

Dokumen foto Kepala Disdukcapil Kabupaten Wonosobo.--

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Isu bocornya 337 juta data milik Dukcapil telah tersebar baru-baru ini direspons Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wonosobo.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Wonosobo Tarjo memastikan masyarakatnya agar tetap tenang.

Dia menilai dugaan kebocoran tersebut merupakan bagian dari konsekuensi.

Sebab, seluruh data kependudukan kini dikelola satu pintu oleh pemerintah pusat.

BACA JUGA:WOW! Wonosobo Bakal Segera Miliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah Baru

"Pengelolaan akan lebih efisien jika satu pintu begini, tapi konsekuensinya jika ada kebocoran maka banyak daerah yang was-was," katanya Jumat 21 Juli 2023.

Dijelaskan, beberapa hari yang lalu, dirinya telah mengikuti rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil dan seluruh perangkat daerah terkait secara serentak.

Pertemuan jarak jauh itu menghasilkan sejumlah hal. Tarjo menyebutkan, dalam rapatnya, Ditjen Dukcapil menangkis adanya dugaan kebocoran data.

"Pak Ditjen ketika itu tegas. Mengatakan kalau data kependudukan di Dukcapil tidak bocor," ungkap Tarjo.

BACA JUGA:Pupuk Bersubsidi Di Purworejo Diduga Bermasalah

Menurut Tarjo, pernyataan Ditjen Dukcapil patut diamini. Karena 337 juta data diri yang diduga bocor itu ternyata tidak sesuai dengan jumlah total populasi penduduk yang ada di Indonesia saat ini.

"Yang lagi viral itu kan sebanyak 337 juta data penduduk. Tapi penduduk Indonesia sampai sekarang tidak sampai segitu. Jadi saya bingung bocornya ini yang bagaimana sebenarnya," ucapnya.

Informasi tersebut cukup mengejutkan masyarakat, begitu juga di Kabupaten Wonosobo. Tarjo mengimbau, supaya warganya tidak khawatir.

"Warga Wonosobo tidak perlu khawatir. Karena saya percaya dengan Pak Ditjen bahwa informasi kebocoran data di pusat itu tidak benar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres