Nekat Nge-BM Truk, Polisi Amankan 12 Pelajar Di Wonosobo

Nekat Nge-BM Truk, Polisi Amankan 12 Pelajar Di Wonosobo

DIAMANKAN. Sebanyak 12 pelajar pelaku BM truk berhasil diamankan dan menjalankan hukuman di halaman kantor Polsek Selomerto.-Foto Humas Polres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES - Tren membegal mobil truk atau yang disebut nge-BM truk itu kembali ditemukan di WONOSOBO. Belum lama ini, aksi nekat yang dilakukan 12 pelajar asal daerah sebelah itu berhasil diamankan polisi ketika sedang patroli di wilayah Kecamatan Selomerto Kabupaten WONOSOBO.

Kejadian yang ditemukan Polsek Selomerto dan juga Polres Wonosobo tersebut, dinilai sangat berbahaya bagi keselamatan pelaku maupun pengemudi truk itu sendiri.

Kasat Samapta, AKP Nuryawan Eko Ramdani menuturkan bahwa 12 pelajarnya telah menghentikan truk secara paksa hingga menggangu aktivitas lalu lintas. Akhirnya, pelaku berhasil diamankan dan diseret ke kantor Polsek Selomerto.

BACA JUGA:Gelar Lomba, Dandim Cup Pra Liga Pertaruhkan Reputasi Kodim Wonosobo

"Para pelajar ini merupakan siswa salah satu sekolah di Banjarnegara, mereka menghadang truk kemudian ramai-ramai dan tentu sangat berbahaya," katanya.

Tren yang sempat viral di media sosial tersebut nyatanya memprihatinkan. Saat diperiksa, para pelaku nge-BM truk itu mengaku hanya untuk kebutuhan konten semata.

"Mirisnya, apa yang mereka lakukan itu hanya untuk konten di media sosial. Sedangkan taruhannya nyawa loh itu," ungkapnya.

Dibeberkan, 12 pelajar yang telah diamankan tersebut ternyata masih duduk di bangku SMP di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Nasib mujur, tindakan konyolnya tidak memakan korban jiwa.

"Saat itu truk langsung kita stop dan pelajar yang naik ke bak truk itu langsung kita bawa ke Polres untuk kita bina," ujarnya.

BACA JUGA:99 Bacaleg Di Wonosobo Gugur DCS

Pihaknya kemudian melakukan penindakan terhadap para pelajar tersebut. Sejumlah hukuman seperti push up, sit up dan jumping jack terpaksa harus dijalani para pelaku BM truk di Polsek Selomerto.

"Kami telah melakukan tindakan tegas namun terukur untuk menimbulkan kesadaran bahwa tindakan yang mereka lakukan bisa membahayakan diri sendiri, pengendara lain juga pengemudi truk," katanya.

"Itu kalau sopir truk tidak berhenti saat dihadang, bisa-bisa menabrak pelaku. Kalau truknya berhenti dan memberikan tumpangan, itu juga bahaya bagi pelaku nge-BM truk," tandasnya.

Ke-12 pelajar SMP tersebut akhirnya dipulangkan kembali pasca menjalani hukuman serta pembinaan oleh pihak kepolisian. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres